KALBAR TERKINI - Dalam legenda-legenda Asia apalagi Jepang dan China, dunia dihuni pula oleh siluman alias menusia jejadian, baik berbentuk ular, rubah atau dogi termasuk jenis serangga. Serunya, di Jepang pernah muncul siluman ikan yang diyakini telah meramalkan datangnya suatu wabah global mematikan.
Awalnya, legenda kemunculan manusia ikan itu dianggap oleh warga aslinya sebagai bagian dari cerita klasik turun-temurun Jepang. Belakangan, ketika muncul pandemi Covid-19, kemunculan manusia ikan mulai ramai dibicarakan.
Di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Jepang, di mana segala sesuatu adalah berdasarkan nalar, toh hal-hal bernuansa mistis tetap diyakini ada. Termasuk kemunculan manusia ikan yang wujudnya pasti beda dengan tokoh komik Deni Manusia Ikan.
Baca Juga: Adenovirus Dijadikan Dasar Vaksin: Biang Penggumpalan Darah Otak AstraZeneca?
Baca Juga: Bigfoot, Legenda yang Alot tapi Sulit Dibuktikan
Baca Juga: Luluskan Intelijen Berbakat, Berikut Profil STIN Sekolah Kedinasan BIN
Jika Deni digambarkan sebagai seorang pemuda ganteng, yang jari-jemari kaki dan tangannya berselaput untuk berenang, maka manusia ikan versi Jepang berjulukan Amabie ini, wajahnya amburadul: entah manusia, entah ikan, entah lelaki, entah perempuan.
Mulutnya pun manyun, sejenis monconglah. Wajahnya bersisik, berbau amis layaknya ikan, dan...sangat jauh untuk disebut cantik atau ganteng.
Tapi dalam soal kesaktian, jangan coba-coba! Legenda Jepang menyebutkan, Amabie bisa berubah wujud, apa saja. Pokoknya , suka-suka dialah! Hanya dengan sekali mengerdipkan mata, bentuknya pun langsung berubah: jadi ular, ikan, ular berkepala wanita cantik, dan bisa pula jadi kingkong, bahkan...dinosaurus!