SEOUL, KALBAR - Korea Utara menguji coba rudal balistiknya yang pertama sejak Joe Biden menjabat Presiden AS, Kamis, 25 Maret 2021, menurut The Asociated Press. Namun kantor berita North Korea News pada hari yang sama menyatakan, dua rudal yang sama sudah diuji coba pada Minggu, 21 Maret 2021.
Hanya saja, intinya sama: meledek pemerintahan AS yang baru menyusul upaya Biden lewat pejabat-pejabat tinggi AS, yang pekan ini mati-matian melakukan pendekatan ke Korut yang dianggap alot alias keras kepala terkait untuk membuka dialog terkai program nuklir Korut.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press pada Kamis ini, Korut disebut melakukan uji coba rudal balistik pertamanya sejak Biden menjabat Presiden AS di tengah upaya negara Paman Sam memperluas kemampuan militernya.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan, kembalinya uji coba balistik Korut mengancam perdamaian dan keamanan di Jepang dan kawasan. Tokyo akan berkoordinasi erat dengan Washington dan Seoul mengenai kegiatan militer Utara.
Baca Juga: Pastikan Tak Mata-Matai Negara Manapun, Ellon Musk: Saya Langsung Tutup Pabrik Jika Ada Data Bocor
Baca Juga: Komunis Filipina kian Alot, Pemerintah Serukan Kembali ke Ibu Pertiwi
Baca Juga: Dibantai Superior Kulit Putih, Orang Indian Tersisa 238 dari 5 Juta Jiwa
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong, setelah bertemu dengan mitranya dari Rusia di Seoul, menyatakan keprihatinan yang mendalam, dan mendesak Korut untuk menjunjung tinggi komitmennya terkait perdamaian. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyerukan pula untuk dimulainya kembali dialog secepatnya guna menyelesaikan perselisihan dengan Korut.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan,dua rudal jarak pendek ditembakkan pada pukul 07:06 dan 07:25 di pantai timur Korut, dan terbang 450 kilometer (279 mil) dan mencapai ketinggian puncak 60 kilometer (37 mil) sebelum mendarat di laut.