Dibantai Superior Kulit Putih, Orang Indian Tersisa 238 dari 5 Juta Jiwa

- 21 Maret 2021, 11:02 WIB
PENEMBAKKAN SUKU INDIAN -  Foto ini, diambil pada Januari 1891, diduga kuat  adalah penembakan orang Indian dari Sibley Lieut. Foto itu diberikan kepada Letnan Butterfield dari Chadron, Nebraska, AS./ARMY AT WOUNDED KNEE/
PENEMBAKKAN SUKU INDIAN - Foto ini, diambil pada Januari 1891, diduga kuat adalah penembakan orang Indian dari Sibley Lieut. Foto itu diberikan kepada Letnan Butterfield dari Chadron, Nebraska, AS./ARMY AT WOUNDED KNEE/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Ratusan tahun silam, orang-orang kulit putih alias bule kerap berpiknik di sekitar lokasi hukuman gantung terhadap orang Indian, pribumi Benua Amerika. Sambil mengunyah roti berlapis daging babi,ayam atau keju, banyak di antara mereka yang tersenyum-senyum atau tertawa cekikikan, saban ada orang Indian yang terpaksa melawan bule demi mempertahankan tanahnya, tercekik lehernya hingga mati oleh tali.  

Pada akhir abad, hanya 238 ribu orang Indian yang tersisa dari total  lima juta setelah dibunuh oleh kulit putih.  Pada November 1814, Jenderal Andrew Jackson dari AS membantai 186 anak Indian Creek di Fort Mims."Kami menembak mereka seperti anjing!" katanya. 

Abad demi abad pun terus berlalu. Dan kini, sebagian oknum bule di Amerika, yang sudah menjadi negara besar bernama Amerika Serikat (AS), kembali  kerasukan, seperti leluhurnya: rasis! Aksi oleh banyak bule ini kian marak sejak 2020.

Baca Juga: Terlanjur Muak, Warga berbagai Ras di AS Berdemo anti-Rasisme

Baca Juga: Prihatin Nasib Warga Asia-Amerika, Biden: Rasisme Tersembunyi di Depan Mata

Baca Juga: Kecam Anti-Asia di Amerika, Rihanna: Saya Merasa Sedih untuk Komunitas Asia

Setelah capek menganiaya warga kulit hitam alias Afro-Amerika, sasaran berganti: warga Asia-Amerika.   Kaum rasis ini seakan buta akan sejarah mereka sendiri: tak sedikit leluhurnya yang kelaparan sehingga mencari negeri baru: Benua Amerika. Mereka berdatangan dari negara-negara Eropa, dan...membantai jutaan pribumi: Indian, sejak rombongan kulit putih pertama kali menjejakkan kaki di Amerika pimpinan Kristoforus Kolumbus. 

Kolombus, pedagang asal Genoa, Italia, menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke Amerika pada 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Spanyol, Isabella dari Kastilia setelah sang ratu berhasil menaklukkan Andalusia. ujuannya yang sebenarnya adalah India di Asia, suatu negeri makmur untuk berniaga. Ketika tiba di Amerika, benua itu disangkanya tanah India. Nama India pun diberikan ke benua tersebut yang dalam perkembangannya berubah menjadi Indian.

Sejak itulah, berdatangan orang-orang dari berbagai negara di Eropa, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari History, 2 Maret 2018.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah