ATLANTA, KALBAR TERKINI - Warga 'kulit berwarna' -Asia dan Afrika- dan Hispanik- di dua kota di Negara Bagian Georgia, AS, menggelar demo, Minggu, 21 Maret 2021. Mereka menyerukan agar rasisme segera dihentikan menyusul aksi penembakan yang menewaskan empat wanita Korea di tiga spa di Kota Atlanta, Selasa, 16 Maret 2021 waktu setempat.
Berbagai kasus rasis baik langsung maupun tidak langsung mulai marak terjadi di AS oleh oknum-oknum berkulit putih, suaru ras dari Eropa yang leluhurnya nota bene juga pendatang di Benua Amerika, dan pernah membunuh banyak etnis Indian selaku pribumi.
Peristiwa yang diklaim bernuansa rasis paling terakhir, terjadi pada Selasa, 16 Maret 2021, ketika delapan wanita di tiga spa di Kota Atlanta, Negara Bagian Georgia, dibunuh oleh seorang pemuda kulit putih, Robert Aaron Long, (21). Empat di antaranya berasal dari Korea.
Baca Juga: Prihatin Nasib Warga Asia-Amerika, Biden: Rasisme Tersembunyi di Depan Mata
Baca Juga: AS Diledek Pelit: Delegasi China Makan Mie Instan
Baca Juga: Pertemuan AS-China Berakhir Emosional, Tiongkok: Jangan Cekik Kami!
Penembakan di kawasan bisnis yang mayoritas dimiliki orang Asia, sekitar 50 kilometer dari pinggiran Kota Cherokee County, juga dialami sejumlah warga di kawasan tersebut, namun mereka selamat.
Penyelidik menyatakan, Long berdalih membunuh tanpa motif rasial. Dia memiliki kecanduan seks sehingga membunuh sumber godaan. Kendati begitu, pihak kepolisian masih berupaya menentukan motif yang sebenarnya, termasuk apakah serangan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan rasial.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Minggu, 21 Maret 2021, ratusan warga beragam ras pada hari Minggu pagi ini, berkumpul di Liberty Plaza, sebuah taman di seberang kompleks Capitol Negara Bagian Georgia untuk menuntut keadilan bagi para korban penembakan.