Benjamin Netanyahu Dituding Penjahat, MQG: Bahayakan Israel!

23 Mei 2021, 16:38 WIB
FILE PHOTO: Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu gestures as he speaks during a news conference in Jerusalem April 1, 2019. REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo - RC15E2831AE0 /Ronen Zvulun/REUTERS

KALBAR TERKINI - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu didemo di depan rumahnya diYerusalem, Sabtu, 22 Mei 2021 malam waktu setempat. Massa menyatakan, Netanyahu adalah penjahat, menyeret Israel ke posisi berbahaya dan mempermalukan Israel di dunia internasional.   

Netanyahu benar-benar dalam posisi terjepit dan dilematis di dalam negerinya sendiri pasca gencatan senjata antara pihaknya dengan kelompok Hamas, Jumat, 20 Mei 2021. Usai gencatan senjata, sebuah partai oposisi menuding Netanyahu  telah membuat Israel mengalah kepada teroris.  

Baca Juga: Hamas Tantang Israel: Gelar Parade Brigade Ezzedine al-Qassam

Apalagi perang selama 11 hari antara Israel-Hamas sejak Senin, 10 Mei 2021, berawal dari serangan Hamas dari Gaza lewat puluhan rudalnya ke Israel, kemudian dibalas tanpa henti oleh Israel, dan Israel dianggap brutal oleh dunia internasional, hingga akhirnya diteken gencatan senjata. 

Toh kecaman yang paling 'sadis', antara lain bahwa Netanyahu adalah penjahat yang membayakan Israel, menyeruak dari aksi demo pada Sabtu kemarin di kediaman Netanyahu. Aksi massa ini dimotori oleh sejumlah ormas, di antaranya, Ein Matsav, Black Flags,  dan The Pink Front. 

Baca Juga: Rekonstruksi Gaza tak Libatkan Hamas: Awas, Gencatan Senjata Terancam!

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Jerusalem Post, Sabtu, 22 Mei 2021 waktu setempat, Netanyahu dituding sebagai penjahat karena pemrakarsai  aksi  kekerasan terhadap warga Arab-Yahudi baru-baru ini.

Menamakan diri sebagai gerakan moral Gerakan untuk Pemerintah Kualitas (MQG), massa menyatakan, 'mayoritas' rakyat yang waras menuntut perubahan' dari kepemimpinan Netanyahu. 

Pihak MQC meminta para pemimpin politik di Israel untuk bekerja menciptakan pemerintahan persatuan, yang akan mengarah ke perdamaian nasional. Mereka pun didesak untuk menyelamatkan Israel dari kepemimpinan  Netanyahu yang 'berbahaya'. 

Baca Juga: Iran Ucapkan Selamat ke Palestina: Turki dan Qatar Dendam ke Israel

"Ini darurat," bunyi pernyataan dari penyelenggara demo. "Seperti seorang pemimpin yang korup di ujung jalannya, tertuduh [Netanyahu] memimpin Israel ke dalam kekacauan untuk mencegah perubahan pemerintahan. Sekali lagi telah dibuktikan bahwa Netanyahu berbahaya bagi Israel."

Cegah Penjahat jadi PM Israel

Menurut MQG, pihaknya akan berpartisipasi dalam protes,  dan akan mengajukan rancangan undang-undang (RUU), yang ditulis oleh organisasi tersebut. Intinya, mencegah seseorang yang didakwa melakukan kejahatan untuk menjabat sebagai menteri, perdana menteri,  atau presiden.  

"Ketika sebagian besar warga Israel khawatir tentang makna di balik motif perdana menteri (Netanyahu) selama peningkatan keamanan, situasinya serius,  dan tidak dapat dilanjutkan,"  tegas pihak MQG. 

"Setiap pekan, kami terus mendapatkan bukti bahwa seseorang yang dituduh melakukan tindak kriminal,  tidak dapat menjabat sebagai perdana menteri,  karena ada kekhawatiran nyata,  bahwa mereka akan bertindak untuk memajukan kepentingan mereka sendiri,  dengan mengorbankan kepentingan nasional," kecam pihak MQG. 

Baca Juga: Leila Khaled, Teroris Wanita Palestina: Membajak dan Ledakkan Pesawat

Sementara ormas Ein Matzav menuding, Netanyahu 'menyeret Negara Israel ke dalam perang sia-sia yang melawan kepentingan publik dan kepentingan keamanan,  dan menyebabkan kerusakan besar pada keamanan,  dan citra Israel di dunia'. 

Ormas lainnya, Black Flags,  meminta para pemimpin partai untuk kembali ke rencana sebelumnya,  yang akan menghapus Netanyahu dari jabatan perdana menteri.

"Anda tidak memiliki hak istimewa untuk bermain game, kita berbicara tentang nasib suatu negara. Segera selamatkan Negara Israel dari tangan Netanyahu," katanya.*** 

 

Sumber: The Jerusalem Post

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler