Studi juga menunjukkan bagaimana beo jenis itu tertawa sebagai undangan ke spesies yang sama, khususnya untuk memfasilitasi, dan memulai permainan.
Laporan tentang gelak tawa tidak ada dalam penelitian tentang ikan, amfibi, dan reptil. Ini mungkin karena ada beberapa pertanyaan, apakah ada permainan atau tidak sama sekali pada kelompok hewan tersebut, menurut penelitian tersebut.
Tertawa pada manusia diperkirakan berasal dari saat bermain, hipotesis yang didukung oleh tawa terengah-engah terkait permainan pada banyak spesies primata.
"Tawa manusia, mungkin telah berevolusi dari suara terengah-engah serupa yang, 'seiring waktu evolusi, telah menjadi ritual menjadi 'ha ha ha', yang disuarakan yang kita gunakan saat ini," kata Winkler.
Orang-orang masih tertawa selama bermain, kata Winkler: "Tapi, kami juga memasukkan tawa ke dalam bahasa dan perilaku non-bermain, menggunakan tawa dalam berbagai cara, untuk menyampaikan berbagai emosi yang mungkin positif atau negatif."
Tawa manusia sangat berbeda dari tawa hewan, dan juga volumenya. Orang-orang yang tertawa keras, kerap sebagai cara untuk membangun keikutsertaan dalam suatu kelompok. Sebagai perbandingan, ketika kebanyakan hewan tertawa, suaranya sangat pelan, cukup keras untuk didengar oleh pasangan yang tertawa, menurut penelitian.
"Sungguh menakjubkan bahwa begitu banyak hewan memiliki fungsi vokalisasi yang serupa selama bermain," kata Winkler. "Tapi, kami memiliki bagian unik dari tawa manusia, yang juga merupakan area penting untuk penelitian di masa depan."***