KALBAR TERKINI - Tertawa adalah kodrat manusia untuk bereaksi terhadap sesuatu yang dianggap lucu atau menyenangkan. Tertawa bisa pula dibuat-buat, semisal gaya Tuan Thakur, nama tokoh antagonis berkumis tebal yang kerap digunakan dalam film-film India.
Tuan Thakur biasanya tertawa secara berlebihan, alias mengada-ada, supaya terkesan menyeramkan dan mengerikan. Tuan Thakur cukup tiga kali tertawa 'ha ha ha' , jika melihat lawannya sekarat, atau tubuh kejang-kejang dan bibir membiru, mata melotot, kemudian pelan-pelan koit.
Saat tubuh lawan tak begeming lagi alias 'selesai', barulah Tuan Thakur akan tertawa panjang-panjang sembari menoleh ke kiri dan kanan, dengan wajah diseram-seramkan, supaya orang-orang keder.
Adapun, tertawa bersama adalah cara penting bagi orang-orang untuk terhubung dan terikat.
Baca Juga: Amazon Dilanda Masalah, Pac-Man Live masih '404 Error'
Meskipun penyebab tertawa bisa sangat bervariasi antarindividu dan kelompok, suara tawa biasanya dapat dikenali di antara orang-orang yang berasal dari budaya yang berbeda. Bedanya, kalau Tuan Thakur tertawanya dilaporkan berdialek India, karena kan filmnya dibuat oleh orang India.
Lantas, bagaimana dengan hewan selain manusia? Apakah hewan bisa tertawa, dan apakah penyebab tawa hewan mirip dengan pemicu tawa manusia?
Pada manusia, dikutip Kalbar-Terkini.com dari Live Science, Senin, 17 Mei 2021, tertawa dapat mengekspresikan berbagai emosi: dari perasaan positif, seperti kenikmatan, hingga perasaan negatif, seperti jijik.
Orang juga tertawa ketika mendengar lelucon, atau ketika mereka melihat sesuatu yang mereka anggap lucu. Tapi, ini tentu saja, beda dengan orang yang tidak waras, alias gila: tertawa saat tidak lucu.