ATM Gunakan Chip Lebih Aman dari Kejahatan Skimming, Ini Penjelasan Lengkap dan Perbedaan Dengan ATM Magnetik

23 Mei 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi kartu ATM lama yang harus diganti menjadi kartu ATM chip. /Pexels/Pixabay

KALBAR TERKINI – Hampir seluruh Bank di tanah air mewajibkan nasabahnya untuk mengganti Kartu Anjungan Tuna Mandiri (ATM) mereka dari yang model lama ke model baru.

Nah, untuk ATM yang kita pegang ada dua jenis yakni jenis magnetik dan jenis chip.

Nantinya, semua ATM harus menggunakan jenis chip sesuai ketentuan yang ada.

Baca Juga: Cek Saldo di ATM Link Bayar Rp 2.500, Semua Transaksi ATM Link Kini Dikenakan Biaya

Bila Anda lihat kartu ATM (atau kartu debit dan kredit) secara baik-baik, Anda pasti menemukan strip magnetik berwarna hitam yang terletak di bagian belakang atau chip yang ada di bagian depan kartu.

Bahkan terkadang sebuah kartu bisa memiliki keduanya. Nah, pernahkah Anda bertanya-tanya apa manfaat kedua benda tersebut?

Strip magnetik

Strip berwarna hitam ini dikenal juga dengan istilah magstripe yang terbuat dari magnet-magnet kecil dan menyimpan informasi mengenai akun Anda.

Baca Juga: Total Aset Rp18.61 Triliun, Bank Kalbar Rayakan HUT ke-57 dengan Tingkan Peran Pembangunan

Saat Anda menggesekkan kartu pada mesin EDC, mesin tersebut akan memroses dan menghubungkan informasi pada kartu dengan bank yang bersangkutan dan menjalankan transaksi yang sedang Anda lakukan.

Chip

Chip ini “tertanam” dalam kartu dan berisi segala informasi tentang pemiliknya di dalamnya.

Chip tersebut juga memiliki PIN (Personal Identification Number). Saat Anda bertransaksi menggunakan kartu yang memiliki chip, mesin pemrosesnya disebut dengan Point of Sale (POS) terminal.

Data yang berada di dalam chip akan terbaca di terminal tersebut dan Anda akan diminta untuk memberikan PIN.

Baca Juga: Tangkis Pencucian Uang dari Myanmar, Bank Sentral Singapura Waspada

Bila PIN telah dimasukkan dan benar, barulah transaksi dapat diproses.

Sehingga pada dasarnya kartu yang memiliki chip tidak akan dapat dibaca PIN tidak dimasukkan.

Manakah yang lebih baik?

Penerbit kartu dengan teknologi chip menyatakan bahwa kartu tersebut akan memberikan keamanan lebih bagi nasabah ketimbang kartu dengan strip magnetik.

Terutama dari tindakan penipuan yang menggunakan data nasabah yang tersimpan dalam kartu.

Data dalam kartu dengan strip magnetik mudah untuk dicuri para kriminal, tindakan ini biasa disebut dengan skimming.

Baca Juga: Bank Mandiri Turunkan Suku Bunga 25-250 BPS

Sedangkan keberadaan teknologi chip membuat kartu tidak mudah ditiru.

Mengakses data di dalam kartu tersebut pun hanya bisa didapatkan setelah memasukkan PIN seperti yang telah kami sebutkan di atas sehingga kartu dengan chip memiliki proteksi ganda.

Tidak seperti kartu magnetik yang menyimpan sejumlah data statis tentang kartu dan akun pemiliknya, kartu dengan chip lebih “pintar” dan memroduksi kode yang unik setiap kali ia digunakan.

Cara kerjanya kurang lebih mirip seperti komputer, yakni saat Anda menggunakan kartu dengan chip, kartu tersebut akan “berdialog” dengan unit POS.

Setelah “dialog” usai, kartu akan membuat cryptogram atau angka dinamis.

Baca Juga: Sahamnya Terus Naik Tiga Pekan Terakhir, Dirut Bank Neo Comerence: Ini Bentuk Kepercayaan Masyarakat

Setiap kali Anda bertransaksi dengan kartu chip tersebut, akan muncul serangkaian nomor yang dikirimkan ke bank atau institusi perbankan yang bersangkutan.

Ini guna memverifikasi bahwa kartu tersebut yang sedang digunakan tersebut adalah kartu yang sama dengan yang mereka berikan pada nasabah.

Karena setiap transaksi akan menghasilkan cryptogram atau rangkaian angka yang berbeda.

Hal ini membuat tindak kejahatan berupa skimming terhadap data dalam kartu serta replikasi datanya amatlah sulit dilakukan.

Setelah itu, Anda harus memasukkan PIN atau tanda tangan pada mesin sebagai bentuk identifikasi lain.

Pilihan untuk menggunakan PIN (Chip-and-PIN) atau tanda tangan (Chip-and-Signature) ini terserah pada nasabah.

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas SDM, Bank Kalbar Syariah Pelatihan Gadai Emas Syariah

Namun PIN dirasa lebih aman karena meski kartu Anda hilang, belum tentu orang dapat menggunakan kartu Anda karena tidak mengetahui PIN-nya.

Sedangkan tanda tangan masih bisa dipalsukan dengan kemungkinan petugas penerima/pemroses transaksi tidak mengetahui tanda tangan asli pemilik kartu.

Negara-negara di Eropa dan Kanada telah memraktikkan penggunaan kartu berteknologi chip ini selama lebih dari sepuluh tahun, Amerika Serikat pun baru mulai menerapkannya beberapa tahun terakhir.

Hal ini karena teknologi chip dirasa dapat menanggulangi banyaknya laporan akan pencurian data nasabah karena kartu ATM juga berfungsi sebagai kartu debit.

Sehingga penggunaannya tidak terbatas pada transaksi pada mesin ATM namun juga kerap digunakan untuk berbelanja pada retail.

Baca Juga: Unjuk Rasa Menggila di Spanyol, Massa Bakar Toko dan Bank

Pada dasarnya teknologi chip ini memiliki metode pentransferan data nasabah yang lebih baik ketimbang pendahulunya, yakni kartu magnetik.

Menurut peraturan Bank Indonesia, per Januari 2016 bank-bank di Indonesia pun harus mulai menggunakan teknologi chip. Namun hingga kini belum semua mesin ATM dapat menerima kartu dengan chip.

Proses migrasi mesin ATM dari strip magnetik ke teknologi chip pun harus melalui proses yang bertahap dan sebenarnya telah dilakukan sejak dua tahun lalu.

Pertimbangan serta kendala utama migrasi ini adalah kesiapan dan kemampuan bank yang mencetak kartu ATM/debit/kredit dengan chip serta kemampuan mesin ATM untuk membacanya.

Baca Juga: Unjuk Rasa Menggila di Spanyol, Massa Bakar Toko dan Bank

Mesin ATM pun harus disertifikasi oleh lembaga khusus dan melalui proses yang rumit pula.

Proses ini pun bergantung pada kebijakan tiap-tiap bank. Bank besar dan bank kecil pun tentu tidak mungkin diharapkan memiliki proses migrasi yang sama.

Bank besar pasti memiliki lebih banyak nasabah dan jaringan ATM yang sistem dan teknologinya harus diubah, sedangkan bank kecil sebaliknya.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: simulasi kredit

Tags

Terkini

Terpopuler