PBNU Terima Aduan Kolusi Aparat dan Pengusaha Sawit plus Tambang di Kalsel

- 17 Juni 2022, 14:34 WIB
Ilustrasi kelapa sawit
Ilustrasi kelapa sawit /Husni Habib/Pixabay

"Data-data itu, nantinya akan kami gunakan untuk mengambil sikap tegas terhadap kasus yang terjadi," tegasnya.

Dalam audensi dengan pengurus PBNU, sejumlah petani, LSM, dan Denny mengungkapkan kondisi yang terjadi di Kalsel.

Baca Juga: Update Harga TBS Sawit Sumsel Turun di Angka Rp 98,86/Kg Berlaku Periode I-Juni 2022,Simak Rincian Berikut ini

Menurut Denny, Kalsel saat ini dalam kondisi darurat mafia. Mulai dari mafia tanah untuk sawit, juga mafia lahan untuk tambang batubara.

Denny menggambarkan, kondisi masyarakat di daerah itu sangat kontras dengan perusahaan-perusahaan sawit dan tambang batubara yang beroperasi di sana.

"Kapal-kapal pengangkut batubara lewat di sungai di mana di tepi sungai itu hidup masyarakat miskin," kata mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM di era Presiden Susilo Yudhoyono ini.

Padahal, batubara memiliki nilai yang demikian besar. "Ini sangat kontras," lanjutnya".

Baca Juga: Update Harga TBS Sawit Sumsel Turun di Angka Rp 98,86/Kg Berlaku Periode I-Juni 2022,Simak Rincian Berikut ini

Menurut Denny, sejumlah tambang dan sawit di Kalsel telah dikuasi oleh sejumlah pengusaha besar, yang memiliki pengaruh besar ke kekuasaan.

Pengaruh ini, tambahnya, bisa dilihat dari sejumlah kasus-kasus yang banyak dilaporkan ke penegak hukum, tapi tidak ada tindak lanjutnya sampai sekarang.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: PBNU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x