KALBAR TERKINI - China diklaim sedang mendekati Indonesia untuk mendukung aliansinya terkait menghadapi aliansi AS disertai ancaman tertentu. Hal ini karena perekonomian Indonesia disebut tergantung dari China dan juga pasokan vaksin anti-Covid-19.
Selain Indonesia, negara-negara lain yang didekati China, adalah Malaysia, Filipina, Singapura, dan Korea Selatan. Indikasi ini terlihat ketika China melalui diplomat tertingginya, Wang Yi yang juga Anggota Dewan Negara, menjamu menteri luar negeri dari negara-negara tersebut belum lama berselang di Provinsi Fujian, tenggara China.
Prediksi ini disampaikan oleh Li Mingjiang, profesor di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura. “(Ini karena) China sangat mengkhawatirkan diplomasi aliansi AS," tegasnya, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Asahi Shimbun, Senin, 19 April 2021.
Baca Juga: ABN Amro Diduga Danai Kontra Terorisme: Disidik Kejaksaan
Baca Juga: Joseph Paul Zhang, Diburu Mabes Polri Ini Fakta Keberadaannya dari Ditjen Imigrasi
Baca Juga: Eksekuti Mati Pekerja Gereja: Esoknya, Dua Teroris ISIS Sukses Dibantai Aparat
Li menegaskan, Beijing akan mengulurkan janji untuk membantu negara-negara ini untuk menghidupkan kembali perekonomian mereka setelah pandemi Covid-19. Karena itu, prediksi Li, Indonesia dan negara-negara lainnya itu akan berpikir dua kali untuk berpihak ke AS.
Li mencontohkan, ketika Filipina menuduh China mengirim kapal berawak milisi ke perairannya, Presiden Rodrigo Duterte pun menyatakan bahwa Filipina tidak akan membiarkan sengketa teritorial di Laut China Selatan menghalangi kerja samanya dengan China terkait pengadaan vaksin dan pemulihan ekonomi.
Ditambahkan, China juga gencar meningkatkan lobi atau hubungan dengan mitra otokratis, seperti Rusia dan Iran serta negara-negara lain yang selama ini menjadi korban ancaman dan sanksi AS. Tujuannya, mencoba melawan sekaligus mematahkan aliansi yang dibangun AS.