Lawan AS, China Dekati Indonesia: Ketergantungan Ekonomi dan Vaksin Diklaim Jadi Senjata

- 20 April 2021, 04:18 WIB
JANJI BEIJING - Beijing disebut akan mengulur janji membantu negara-negara ini untuk menghidupkan kembali perekonomian  mereka setelah pandemi Covid-19. Karena itu, Indonesia dan negara-negara lainnya itu akan berpikir dua kali untuk berpihak ke AS./FOTO: CHINA EMBASSY/THE ECONOMIC TIMES/CAPTION & GRAFIS ILUSTRASI: OKTAVIANUS CORNELIS/
JANJI BEIJING - Beijing disebut akan mengulur janji membantu negara-negara ini untuk menghidupkan kembali perekonomian mereka setelah pandemi Covid-19. Karena itu, Indonesia dan negara-negara lainnya itu akan berpikir dua kali untuk berpihak ke AS./FOTO: CHINA EMBASSY/THE ECONOMIC TIMES/CAPTION & GRAFIS ILUSTRASI: OKTAVIANUS CORNELIS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Xi menyampaikan pesan dalam panggilan telepon baru-baru ini dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, bahwa dia berharap 'Uni Eropa akan membuat penilaian yang benar tentang kemerdekaannya'.  

"Tetapi,  China masih membutuhkan teknologi dan investasi Eropa,"  kata Joerg Wuttke, Presiden Kamar Dagang Eropa di China. “Mereka masih berbicara dengan kami, meskipun ada sanksi, bisnis terus berjalan, dan itu sangat meyakinkan.” 

Beijing belum menyerah untuk meyakinkan Washington, bahwa kerja sama lebih baik ketimbang persaingan. Ini antara lain ditunjukkan pihak China pada pekan lalu, ketika Beijing meyakinkan utusan iklim AS,  John Kerry untuk mendukung KTT Iklim virtual yang digelar oleh Biden, pekan ini. 

“China berharap Washington dapat menghargai bahwa adalah kepentingan AS untuk menjadikan China sebagai teman daripada sebagai musuh,” kata Wang Wen, seorang profesor di Institut Chongyang dari Universitas Renmin China.***

 

Sumber:  The Asahi Shimbun

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah