KALBAR TERKINI - Menjalani pertempuran tanpa akhir, tanpa masa depan dan tujuan yang jelas, meninggalkan istri dan anak-anak, memicu seorang wakil komandan milisi Islam besenjata di Filipina untuk menyerahkan diri bersama lima personelnya kepada pemerintah.
Kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi ini dilakukan oleh Abunawas Ibad Damiog alias Bayawak, Komandan Divisi 4 (Bangsamoro Islamic Freedom Fighters/BIFF) Bungos, yang juga menjabat wakil kepala urusan militer. Bersama lima personelnya, Damiog menyerahkan diri kepada otoritas militer Filipina di Markas Brigade Infanteri Mekanis (1MIBde) di Barangay Kamasi, Ampatuan, Provinsi Maguindanao, Pulau Mindanao, Sabtu, 17 April 2021.
Hal ini ditegaskan oleh Mayor Juvymax Uy, Komandan Divisi Infanteri ke-6 (6ID) Angkatan Darat Filipina, yang juga Kepala Satgas Gabungan Pusat (JTFC), Minggu, 18 April 2021, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Philippine News Agency.
Adapun kelima pengikut Damiog ini teridentifikasi sebagai Yasser Bago Abunawas, Anwar Alim Sangki, Olon Bago Abunawas, Mohammad Kanakan Ibad, dan Dihan Abdul Ali.
Baca Juga: Libya, Negeri Ratapan Migran: Dibunuh, Diperkosa, Dijual sebagai Budak
Baca Juga: Lewat Program Pembangunan Bekelanjutan, Gubernur Sutarmidji Bertekad Tuntaskan Desa Mandiri
Baca Juga: Sejarah 18 April, Negara Kalimantan Bentukan Belanda Dibubarkan
Kelompok itu juga menyerahkan dua pucuk senapan M16 berikut dua magasin; satu pucuk senapan M14 berikut satu magasin; satu pucuk senapan M653 berikut satu magasin; satu pucuk senapan Garand kaliber 30 milimeter; dan satu pucuk senapan sniper Barrett rakitan.
"Mereka mengaku bosan berjuang untuk tujuan yang sia-sia," kata Uy. “Semoga penyerahan Damiog menjadi pembuka mata bagi para pengikutnya."