Mindanao, Basis Militan Islam
Mindanao adalah pulau terbesar kedua di Filipina dan salah satu dari tiga kelompok pulau utama sebagaimana Luzon dan Visayas. Terletak di bagian selatan Filipina, Mindanao dalah kawasan hunian bersejarah bagi kaum Muslim dan suku Moro serta etnis lainnya, seperti Marano, Tausug, Bugis, Bajao dan Sangir.
Peperangan untuk kemerdekaan telah dicapai oleh berbagai faksi Muslim selama lima abad melawan para penguasa. Pasukan Spanyol, AS, Jepang dan Filipina, takberhasil meredam tekad mereka yang ingin melepaskan diri dari Filipina, yang penduduknya mayoritas beragama Katolik.
Populasi umat Katolik di Mindanao telah meningkat menyusul banyaknya transmigrasi ke wilayah ini, kemudian yang memacu kemarahan kaum Muslim Mindanao yang miskin dan tersisih serta gerakan separatis yang telah berjuang selama ratusan tahun.
Mindanao pun menjadi wilayah yang diperhatikan dengan cermat sesuai dengan analisis organisasi teroris Islam yang berkaitan erat dengan konflik di Timur Tengah.
Selain itu, Mindanao menjadi basis kelompok teroris Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah, yang kemunculannya mengurangi peran kelompok pejuang kemerdekaan yang lebih moderat dan nasionalistis, seperti Front Pembebasan Islam Moro.
Sementara BIFF yang juga dikenal sebagai Gerakan Kemerdekaan Islam Bangsamoro (bahasa Inggris: Gerakan Kebebasan Islam Bangsamoro, juga berbasis di Mindanao.
Negros, Sarang Komunis Filipina
Masih pada Sabtu, dua teroris NPA dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pasukan Batalyon Infanteri ke-15 (15IB) Angkatan Darat Filipina di Barangay Bulwangan, Hinoba-an, Pulau Negros Occidental, Sabtu.
Sebuah laporan 15IB yang dirilis pada Minggu mengidentifikasi korban tewas sebagai Michael Nonoy alias Ken-ken, diyakini anggota Peleton 3, Front Barat Daya NPA barangayKomiteng Rehiyon-Negros, Cebu, Bohol , Siquijor (KR-NCBS).