Berdosanya Taliban Gelar 'Ramadhan Berdarah': Gertak AS Mundur dari Afghanistan

- 14 April 2021, 23:34 WIB
PASUKAN AS - Pasukan AS telah hampir 20 tahun berada di Afghanistan untuk membendung aksi kelompok teroris al-Qaeda yang  dilindungi oleh milisi ekstrimis Taliban. Pada 9 September 2021, tepat '20 Tahun Peringatan 9/11 Serangan al-Qaeda di AS', pasukan AS akan ditarik dari Afghanistan./FOTO: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
PASUKAN AS - Pasukan AS telah hampir 20 tahun berada di Afghanistan untuk membendung aksi kelompok teroris al-Qaeda yang dilindungi oleh milisi ekstrimis Taliban. Pada 9 September 2021, tepat '20 Tahun Peringatan 9/11 Serangan al-Qaeda di AS', pasukan AS akan ditarik dari Afghanistan./FOTO: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Demokrat umumnya lebih mendukung. Senator Jack Reed D-R.I, Ketua Komite Angkatan Bersenjata, mengatakan tenggat waktu 1 Mei  2021 dari Presiden Donald Trump telah membatasi opsi Biden.

"Kami masih memiliki kepentingan vital dalam melindungi (Afghanistan) dari serangan teroris,  yang mungkin berasal dari bagian dunia itu, tetapi ada area lain juga yang harus kami waspadai," kata Reed. 

Sementara itu, senator Tim Kaine, D-Va menyatakan, pasukan harus pulang, dan AS harus memfokuskan kembali keamanan nasional AS untuk menghadapi tantangan yang lebih mendesak. 

Tapi,  setidaknya satu senator senior Demokrat di Senat AS Jeanne Shaheen dari New Hampshire menegaskan dalam sebuah tweet, AS telah berkorban terlalu banyak untuk membawa stabilitas ke Afghanistan,  dan meninggalkan jaminan yang dapat diverifikasi tentang masa depan yang aman. 

Sementara Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed menegaskan kepada The Associated Press bahwa milisi religius sedang menunggu pengumuman resmi untuk mengeluarkan reaksinya.

Taliban sebelumnya memperingatkan AS tentang konsekuensi, jika mengingkari tenggat waktu 1 Mei 2021. 

Dalam perjanjian Februari 2020 dengan pemerintahan Trump, Taliban setuju untuk menghentikan serangan, dan mengadakan pembicaraan damai dengan Pemerintah Afghanistan, sebagai imbalan atas komitmen AS untuk penarikan penuh pada Mei 2021. 

Selama setahun terakhir, komandan militer dan pejabat pertahanan AS menyatakan bahwa sebagian besar serangan terhadap pasukan AS telah dihentikan, tetapi serangan Taliban terhadap Afghanistan telah meningkat.

Para komandan berargumen bahwa Taliban telah gagal memenuhi persyaratan perjanjian damai karena Taliban melanjutkan serangan ke Afghanistan,  dan gagal memutuskan hubungan total dengan al-Qaeda,  dan kelompok ekstremis lainnya. 

Ketika memasuki Gedung Putih pada Januari 2021, Biden sangat menyadari tenggat waktu yang semakin dekat,  dan memiliki waktu untuk memenuhinya,  jika dia memilih untuk melakukannya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah