NEW YORK, KALBAR TERKINI - Negara Teror (State of Terror). Inilah sebuah novel karya Hillary Diane Rodham Clinton, mantan Ibu Negara AS dari Presiden Bill Clintin, senator dan mantan Menteri Luar Negeri AS. Diterbitkan pada 12 Oktober 2021 mendatang, novel ini bakal dirilis oleh duet perusahaan penerbit AS, Simon & Schuster dan St Martin’s Press.
Walaupun isi novel tersebut belum dirinci, tapi keterlibatan novelis misteri populer Louise Penny, yang menulis bersama Hillary, novel ini diklaim akan meledak penjualannya, bukan hanya di AS.
Paling tidak, ceritanya akan sarat dengan berbagai pengalaman empiris yang dijalani oleh seorang politikus wanita sekelas Hillary, seorang pengacara aktif yang yang bertarung di Pilpres AS.
Namun, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Rabu, 14 April 2021, sampul novel pertama Hillary tak perlu disalahartikan sebagai memoarnya. Tidak ada foto tersenyum, seperti di cover bukunya Living History pada 2003, potretnya yang lebih sederhana untuk buku Hard Choices yang dirilis pada 2014, atau seperti dalam tulisan sederhananya yang dirilis pada 2017 untuk What Happened.
Baca Juga: Kurniawan alias Huang, 'Manusia Sampah' ini Dikembalikan ke Indonesia
Baca Juga: Menu Buka Puasa dari Pembuka hingga Makan Besar, Berikut 8 Ide yang Bisa Anda Wujudkan
Baca Juga: Kota Pekalongan Disorot Media Internasional, CNA: Bakal Tenggelam 2036 Mendatang
Berlatar belakang hitam, sampul State of Terror menampilkan sosok empat sisi seperti labirin, dengan garis-garis merah mencolok. Di satu sudut terpampang bendera AS. Kedua perusahaan tersebut meluncurkan sampulnya pada Rabu ini.
Novel ini disebut sebagai thriller yang mempertaruhkan intrik internasional, dengan menampilkan seorang menteri luar negeri 'pemula', posisi yang dipegang Clinton pada 2009-2013.