Ransomware Rusia Beraksi di AS, Stok Daging Babi Bermasalah

- 3 Juni 2021, 02:24 WIB
  /ILUSTRASI SERANGAN RANSOMEWARE OLEH  PETE LINFORTH DARI PIXABAY/
/ILUSTRASI SERANGAN RANSOMEWARE OLEH PETE LINFORTH DARI PIXABAY/ /PETE LINFORTH

"Aturan itu harus spesifik sektornya,  dan harus pula mempertimbangkan risiko ekonomi nasional dari pemadaman (jaringan komputer perusahaan)," katanya. 

Baca Juga: Berdoalah Sebelum Belajar, Ini Berbagai Manfaatnya Khususnya Lebih Sabar dan Ikhlas

Namun,  White menyatakan,  peraturan juga dapat memiliki efek negatif yang tidak disengaja.  

"Beberapa perusahaan mungkin menganggapnya sebagai batas tertinggi – bukan titik awal – untuk bagaimana mereka perlu mengelola risiko.  Intinya, regulasi dapat membantu, tetapi itu bukan obat mujarab,” tegasnya. 

Penutupan pabrik JBS mencerminkan kenyataan bahwa pemrosesan daging modern sangat otomatis, baik untuk alasan keamanan makanan maupun pekerja. Komputer mengumpulkan data untuk berbagai tahap proses produksi, pesanan, penagihan, pengiriman, dan fungsi lainnya yang semuanya serba elektronik.

"Pabrik JBS di Australia kembali beroperasi terbatas pada Rabu di negara bagian New South Wales dan Victoria," kata Menteri Pertanian David Littleproud.  

Baca Juga: Masha and the Bear 'Booming': Tega Dituding Misi Jahat Rusia!

Pihak perusahaan berharap untuk melanjutkan pekerjaan di negara bagian Queensland pada Kamis,  3 Juni 2021 waktu setempat. 

Littleproud menambahkan, departemennya dan pejabat penegak hukum di Australia akan bertemu dengan rekan-rekan di AS pada Rabu. 

JBS, yang merupakan pemegang saham mayoritas Pilgrim's Pride, tidak menebut mana dari 84 fasilitas di AS yang ditutup pada Senin dan Selasa akibat  serangan itu.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah