Insulin Babi Diklaim Sembuhkan Diabetes Tipe 1

- 2 Juni 2021, 02:43 WIB
BABI - Ilmuwan di UAB berhasil membungkus jaringan babi dengan lapisan pelindung. Tujuan akhirnya: melakukan transplantasi kelompok sel penghasil insulin dari babi ke manusia untuk mengobati diabetes tipe 1./GAMBAR ILUSTRASI 'BABI TERTAWA' OLEH CLKER-FREE-VECTOR-IMAGES DARI PIXABAY/
BABI - Ilmuwan di UAB berhasil membungkus jaringan babi dengan lapisan pelindung. Tujuan akhirnya: melakukan transplantasi kelompok sel penghasil insulin dari babi ke manusia untuk mengobati diabetes tipe 1./GAMBAR ILUSTRASI 'BABI TERTAWA' OLEH CLKER-FREE-VECTOR-IMAGES DARI PIXABAY/ /CLKER-FREE-VECTOR-IMAGES DARI PIXABAY

KALBAR TERKINI - Silakan begidik, silakan pula ngintip-ngintip membaca!  DNA babi diklaim menyerupai DNA manusia. Jadi,  cocok bahkan bisa di-clone untuk menjadi 'mahluk tertentu' , berupa janin yang digunakan untuk keperluan medis. 

Demi kepentingan umat manusia maka DNA, sel atau jaringan babi  digunakan, tapi yang pasti bukan dari babi ngepet. Mahluk berwajah terjelek sedunia ini: hidung tanpa bentuk, dan memiliki bentuk kelamin jantan 'mengerikan',  sedang menjadi idola dunia medis.

Bahkan, virus  paling jahanam sejagat sekaliber korona, pun diklaim 'gugup',  bahkan  keder menghadapi salah satu vaksin anti-Covid-19 berkandungan sel babi,  yang juga sudah digunakan di Indonesia dan seluruh dunia.

Baca Juga: Gajah-gajah China yang Teler Berat ala Drunken Master

Babi memang 'sakti', kecuali,  tentunya, bukan 'kaum babi ngepet'.

Jadi, stop melecehkan apalagi memaki: 'dasar babi!' Sebab,  setidaknya, peneliti dari Universitas Alabama di Birmingham, AS, sebagaimana dilaporkan University of Alabama (UAB) News,  7 September 2016, ternyata juga mengakui kesaktian dari mamalia berkaki pendek ini, yang merupakan daging panggang idola saking 'renyah-renyah sedap',  di banyak daerah di Indonesia Timur.

Ilmuwan di UAB berhasil membungkus jaringan babi dengan lapisan pelindung. Lapisan  yang bukan 'kue lapis', digunakan untuk melawan diabetes pada manusia. Lapisan ganda bahan pelindung nano-tipis,  dimaksudkan untuk mencegah atau mencegah penolakan kekebalan. Tujuan akhirnya: melakukan transplantasi kelompok sel penghasil insulin dari babi ke manusia,  untuk mengobati diabetes tipe 1.

Hal ini dinyatakan oleh dua peneliti UAB,  Hubert Tse PhD dan Eugenia Kharlampieva PhD. Tse adalah ahli imunologi dan profesor asosiasi di Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran UAB, dan Kharlampieva adalah  ilmuwan di Pusat Diabetes Komprehensif UAB.

Baca Juga: Iran Produksi Susu Diet Bayi: Geliat Lawan Tekanan AS

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x