Tusla Tangisi Dosanya Bantai 300 Ribu Negro: Biden Kucurkan 100 Miliar USD

- 1 Juni 2021, 19:16 WIB
  KERUSUHAN TULSA 1921 - Hari ini, Senin, 1 Juni 2021, AS memperingati tragedi rasial di Tusla, Negara Bagian Oklahoma, ketika lebih 300 ribu warga kulit hitam dibantai supremasi kulit putih, dan lebih 100 ribu lainnya dibiarkan hidup melarat./FOTO: SOONER POLITICS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
KERUSUHAN TULSA 1921 - Hari ini, Senin, 1 Juni 2021, AS memperingati tragedi rasial di Tusla, Negara Bagian Oklahoma, ketika lebih 300 ribu warga kulit hitam dibantai supremasi kulit putih, dan lebih 100 ribu lainnya dibiarkan hidup melarat./FOTO: SOONER POLITICS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /SOONER POLITICS

KALBAR TERKINI - Pemerintah AS mengucurkan dana tambahan senilai 100 miliar dolar AS untuk mendanai berbagai upaya pengentasan kemiskinan bagi warga kulit hitam supaya hidup sejahtera dan adil tanpa terjadinya diskriminasi.  

Kucuran dana diperbesar mengingat pemerintahan sebelumnya dianggap gagal mengatasi kesenjangan dan kehiduan berdemokrasi. Dana ini pun diumumkan oleh pihak administrasi pemerintahan Joe Biden sebagai bagian dari peringatan Pembantaian Ras Tulsa pada Selasa, 1 Juni 2021.

Tepat 100 tahun silam, komunitas kulit hitam yang berkembang di Greenwood di Kota Tulsa, Negara Bagian Oklahoma, yang dikenal sebagai Black Wall Street, diserang dengan kejam oleh massa supremasi kulit putih. Diperkirakan,  300 orang kulit hitam AS terbunuh,  10 ribu lainnya dibiarkan hidup melarat,  dan kehilangan tempat tinggal.

Menurut siaran pers dari Briefing Room Gedung Putih yang ditandatangani oleh Sekretaris Pers  Jen Psaki, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com, kehancuran yang terjadi di lingkungan Greenwood dan keluarganya,  telah diikuti oleh undang-undang dan kebijakan untuk membuat pemulihan yang hampir tidak mungkin dilakukan.

Jalan-jalan di Tusla diberi garis merah, mengunci Tulsans Hitam (Orang-orang Tulsa Berkulit Hitam) dari kepemilikan rumah dan akses ke kredit. Jalan raya federal yang dibangun melalui jantung Greenwood telah memutuskan keluarga dan bisnis dari peluang ekonomi.

Terjadi pula disinvestasi kronis oleh pemerintah federal bagi kalangan pengusaha kulit hitam, dan usaha kecil ditolak untuk mendapatkan kesempatan yang adil untuk membangun kembali Black Wall Street.  Ini adalah kisah Greenwood, tetapi warga kulit hitam tidak memiliki gaung di kalangan komunitas kulit hitam semdiri yang tak terhitung jumlahnya di seluruh AS.

Menurut  Psaki, karena disparitas dalam kekayaan majemuk,  seperti tingkat bunga, penarikan investasi dari keluarga kulit hitam di Tulsa dan di seluruh negeri, masih terasa tajam dalam sejarah AS hingga kini. "Median keluarga Black American memiliki tiga belas sen untuk setiap satu dolar kekayaan yang dipegang oleh keluarga kulit putih," kata Psaki.

"Hari ini," lanjut Psaki dalam siaran pers Gedung Putih, "pada 100 tahun Pembantaian Ras Tulsa, Pemerintahan Biden-Harris mengumumkan langkah-langkah baru untuk membantu mempersempit kesenjangan kekayaan rasial,  dan berinvestasi kembali di komunitas yang telah ditinggalkan oleh kebijakan yang gagal. Secara khusus, Administrasi memperluas akses ke dua pencipta kekayaan utama, yakni kepemilikan rumah dan kepemilikan usaha kecil, di komunitas kulit berwarna,  dan komunitas (lain) yang kurang beruntung."

Menurut Gedung Putih, Administrasi Biden segera mengambil tindakan untuk mengatasi diskriminasi rasial di pasar perumahan, termasuk dengan meluncurkan upaya antarlembaga pertama yang sejenis,  untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam penilaian rumah, dan melakukan pembuatan peraturan untuk memerangi diskriminasi perumahan secara agresif.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x