Sebuah kelompok pemantau yang berbasis di AS, menyatakan, gambar satelit tentang Yarmouk yang diambil sebelum dan setelah insiden Israel menjelang fajar. menunjukkan bahwa kompleks itu menampung 'kargo yang sangat mudah menguap, dan meledak ketika dihantam oleh amunisi yang dikirim dari udara.
Sejak insiden itu, komentator pertahanan Israel mengklaim, kargo yang 'mudah menguap' di Yarmouk termasuk pengangkut rudal, dibuat di bawah pengawasan Iran untuk diselundupkan melalui wilayah Sudan dan Mesir ke militan Palestina di Jalur Gaza.
Para pejabat Israel menolak berkomentar tentang apa yang terjadi di Yarmouk, tetapi mengulangi tuduhan mereka atas koordinasi Sudan-Iran dalam penyelundupan senjata.
Sudan dan Iran Membantah
Sudan dan Iran pun bereaksi terhadap tuduhan tersebut. Para ejabat Sudan dan Iran kala itu membantah keterlibatan Iran di kompleks Yarmouk, dan menuduh Israel mencari alasan palsu untuk menyerang Sudan.
Sudan yang mayoritas Sunni telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan militer dengan bantuan Iran yang didominasi Syiah sejak kudeta 1989 yang membawa Presiden Omar al-Bashir ke tampuk kekuasaan.
Mantan utusan khusus AS untuk Sudan Andrew Natsios menyatakan, seorang Islamis Sudan terkemuka yang mendukung kudeta, yakni Hasan al-Turabi berhasil mendekati penguasa Islam Iran untuk membentuk aliansi Sunni-Syiah antara kedua negara.
Menulis di majalah AS, Natsios menyatakan bahwa Sudan adalah satu-satunya negara yang telah membentuk 'aliansi abadi dengan Iran berdasarkan ideologi Islamis bersama'.
Baca Juga: Iran Tuding AS Suplai Roket Mematikan ke Israel
Beberapa spesialis menyatakan, Khartoum dan Teheran mengembangkan kemitraan intelijen pada 1990-an, dengan cara agen Sudan pergi ke Teheran untuk pelatihan, dan agen Iran menggunakan Sudan sebagai pusat Afrika.