KALBAR TERKINI - Buaya bertanduk yang punah (Voay robustus) diyakini bukan merupakan spesies buaya. Spesies ini diyakini spesies sendiri yang musnah dari pohon kehidupan setelah menjadi endemik di Madagaskar. Ini terjadi sejak buaya bertanduk hidup selama 9.000 tahun kemudian musnah antara 1.300- 1.400 tahun silam berdasarkan bukti fosil.
Belakangan, setelah hampir 150 tahun kontroversi, para ilmuwan akhirnya memecahkan misteri klasifikasi seputar buaya bertanduk yang telah punah. Ditentukan pula secara tepat di mana spesies ini berada secara samar-samar di pohon kehidupan.
Voay robustus merupakan endemik Madagaskar, yang untuk kali pertama ditemukan pada 1872. Hewan ini dinamai sesuai dengan tanduk khas di tengkoraknya.
Baca Juga: Pembaruan iOS 14 Apple, Tingkatkan Iklan Pengguna Facebook
Sejak penemuannya, spesies ini diklasifikasikan dalam beberapa famili yang berbeda, disalahartikan sebagai spesies lain, dan diberi beberapa nama berbeda, tanpa asal usul evolusioner yang jelas.
Dalam studi terbaru, para peneliti dari American Museum of Natural History (AMNH) di New York City, AS, menggunakan analisis DNA untuk menjelaskan reptil ambigu ini, dan menentukan apakah spesies ini termasuk dalam kelompok unik mereka sendiri.
"DNA menceritakan kisah yang berbeda," kata penulis utama Evon Hekkala, seorang peneliti di AMNH dari Universitas Fordham, New York, AS. "DNA itu memberitahu kami berulang kali bahwa penampilan bisa menipu."
Baca Juga: Facebook Tinjau Lagi Akun Trump: Hasilnya Segera Diumumkan
Sejarah yang Rumit