China Mendarat di Mars: Robotnya langsung 'Jalan-jalan'

15 Mei 2021, 22:50 WIB
PENDARATAN - Gambar simulasi grafis yang diambil pada Sabtu 15 Mei 2021 ini, menunjukkan pendaratan pesawat China di Mars. Pendarat yang membawa penjelajah Mars pertama China telah mendarat di planet merah itu, menurut konfirmasi Badan Antariksa Nasional China (CNSA) pada Sabtu. pagi. Ini adalah pertama kalinya China mendaratkan pesawat di planet selain Bumi./XINHUA/JIN LIWANG/ /XINHUA/JIN LIWANG

KALBAR TERKINI - Setelah diluncurkan  pada 23 Juli 2020, pesawat luar angkasa China Tianwen-1 berhasil mendarat di Mars dan menurunkan pasangan robot pertamanya,  Jumat, 14 Mei  2021. Tianwen-1 adalah nama misi Mars secara keseluruhan, yang dinamai berdasarkan puisi panjang Tianwen, berarti 'pertanyaan ke Surga.

Pendaratan ini menandai kemajuan terbaru dalam suksesi cepat dalam eksplorasi ruang angkasa untuk China. Media yang berafiliasi dengan Pemerintah China mengonfirmasi di media sosial, Tiongkok menjadi negara kedua yang berhasil melakukannya setelah mengatasi urutan pendaratan tujuh menit yang berani.

Baca Juga: Austria Kibarkan Bendera Israel, Iran 'Ngambek'

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari  The Verge, Jumat, 14 Mei 2021, Tianwen-1 berhasil mengeluarkan paket pendarat penjelajah berua pasangan robot untuk untuk mendarat di Mars sekitar pukul 19:00 ET,  memulai misi untuk mempelajari iklim dan geologi Planet Merah. Misi tersebut menandai perjalanan independen pertama China ke Mars, sekitar 200 juta mil jauhnya dari bumi.

Hanya NASA lewat Viking-1 pada 1976,  yang berhasil mendaratkan,  dan mengoperasikan penjelajah di planet ini di masa lalu. Sedangkan pesawat luar angkasa Mars 3 milik Uni Soviet duluan mendarat di Mars pada 1971, namun hanya berkomunikasi selama sekitar 20 detik sebelum tiba-tiba menjadi gelap.

Baca Juga: HAMAS Berkaul Kibarkan Bendera Allah hingga Kecaman Tameng Rantai Manusia

Adapun misi China, yang melibatkan tiga pesawat ruang angkasa secara terpadu , sangat rumit. Ini jika dibandingkan dengan misi AS pertama, Viking 1 pada 1976,  yang hanya melibatkan pendarat yang dikerahkan dari penyelidikannya.  

Pendaratan dilakukan di Utopia Planitia, petak datar tanah Mars dan wilayah yang sama di mana pendarat Viking 2 NASA mendarat pada 1976.

Setelah mendarat,  pendarat  membentangkan tanjakan,  dan mengerahkan penjelajah Zhurong China, kendaraan surya beroda enam. robot bertenaga  yang dinamai dewa api dalam mitologi Cina kuno.  

Kendaraan ini membawa serangkaian instrumen onboard, termasuk dua kamera, Radar Eksplorasi Bawah Permukaan Mars-Rover, Detektor Medan Magnet Mars, dan Monitor Meteorologi Mars.

Baca Juga: Palestina kian Mengerikan: Iran Korek Luka Lama Arab ketika Dikalahkan Israel

Tianwen-1 diluncurkan dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan China  pada 23 Juli 2020 untuk memulai perjalanan tujuh bulan ke Planet Merah.

"Trio pesawat ruang angkasa itu telah berfungsi normal sejak memasuki orbit Mars pada Februari 201,  untuk mengumpulkan sejumlah besar data ilmiah dan foto Mars saat berada di orbitnya,"  kata pihak Badan Antariksa Nasional China (CNSA) dalam sebuah pernyataan pada Jumat pagi lalu.

Pengorbit Tianwen-1 sebelum mendarat, telah memeriksa lokasi pendaratan Utopia Planitia selama lebih dari tiga bulan, terbang dekat Mars setiap 49 jam dalam orbit elips (pola orbit berbentuk telur), menurut Andrew Jones, seorang jurnalis yang meliput aktivitas China di luar angkasa.

Sekarang di permukaan Mars, penjelajah Zhurong akan memulai misi setidaknya tiga bulan untuk mempelajari iklim dan geologi Mars.

Baca Juga: Leicester Tantang Chelsea di Final FA Cup, Ini Fakta Pertemuan Kedua Tim dan Siapa Paling Layak Diunggulkan

“Tugas utama Tianwen-1 adalah melakukan survei global dan ekstensif terhadap seluruh planet dengan menggunakan pengorbit, dan mengirim penjelajah ke lokasi permukaan untuk kepentingan ilmiah,  guna melakukan penyelidikan mendetail dengan akurasi dan resolusi tinggi,” kata ilmuwan top misi tersebut sebagaimana  ditulis Nature Astronomy pada 2020.

Kapal penjelajah luar angkasa seberat 240 kilograam ini hampir dua kali massa penjelajah Yutu Moon China.

China menjadi negara pertama dalam sejarah yang mendarat dan mengoperasikan penjelajah di sisi jauh bulan pada 2019. Negara ini juga menyelesaikan misi sampel bulan singkat pada Desember 2020, meluncurkan robot ke bulan,  dan dengan cepat mengembalikannya ke bumi dengan membawa batuan bulan untuk evaluasi.

Baca Juga: Israel Bombardemen Palestina: Berisiko Gali Luka lama Negara-negara Arab

Baru-baru ini, China meluncurkan modul inti pertama dari stasiun luar angkasa yang direncanakan, Tianhe, yang akan berfungsi sebagai tempat tinggal astronot. Roket yang meluncurkan modul itu menimbulkan ketakutan internasional di bumi.  

Potongan besar roket ini akhirnya jatuh sekitar 30 kilometer dari sebuah pulau di Maladewa, Samudera Hindia, menurut Pemerintah China. 

Terlepas dari perjalanan ambisius ke Mars dengan trio tiga robotnya, fokus China tampaknya tertuju ke bulan, tujuan langsung yang sama untuk program Artemis NASA.

Awal 2021 ini, China mengumumkan menggandeng Rusia, mitra lama NASA, terkait pembangunan stasiun luar angkasa bulan, dan pangkalan di permukaan bulan.*** 

 

Sumber: The Verge 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler