Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata: Alhamdulillah, Gloria in Excelsis Deo!

- 21 Mei 2021, 04:24 WIB
GENCATAN SENJATA - Di tengah sorotan kecaman seluruh dunia,  Israel dan Hamas pun akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata pada Kamis, 20 Mei 2021 waktu setempat, atau Jumat, 21 Mei 2021  dinihari WIB./ILUSTRASI BURUNG MERPATI SEBAGAI SIMBOL HARMONI PERDAMAIAN DUNIA,  GAMBAR: GERD ALTMANN DARI PIXABAY /CAPTION: OKTAVOIANUS CORNELIS/
GENCATAN SENJATA - Di tengah sorotan kecaman seluruh dunia, Israel dan Hamas pun akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata pada Kamis, 20 Mei 2021 waktu setempat, atau Jumat, 21 Mei 2021 dinihari WIB./ILUSTRASI BURUNG MERPATI SEBAGAI SIMBOL HARMONI PERDAMAIAN DUNIA, GAMBAR: GERD ALTMANN DARI PIXABAY /CAPTION: OKTAVOIANUS CORNELIS/ /GERD ALTMANN DARI PIXABAY

JERUSALEM, KALBAR TERKINI - Alhamdullilah! Israel dan Hamas akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata pada Kamis, 20 Mei 2021 waktu setempat. Kabar ini,  tentunya sangat membahagiakan dunia, menyusul terlanjur derasnya darah yang mengalir dari tewasnya ratusan warga tak berdosa terutama di Jalur Gaza.

Desakan  komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) termasuk Pemerintah Indonesia lewat Presiden Joko Widodo ternyata didengarkan oleh kedua belah pihak, yang selama ini bersikap pongah: saling berperang hingga 'babak-belur'!

Konflik berdarah sejak Senin, 10 Mei 2021, setidaknya telah menewaskan 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, dengan 1.710 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak merinci jumlah korban tersebut sebagai pejuang dan warga sipil.

Baca Juga: Palestina Meratap: Rakyat Israel Tuding Negaranya Lakukan Genosida

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Jumat, 21 Mei 2021 dinihari Waktu Indonesia Bagian Barat, Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata tersebut, mengakhiri perang 11 hari yang sama-sama memar, menyebabkan kehancuran luas di Jalur Gaza,  dan membuat banyak kehidupan di Israel terhenti.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, pihaknya menerima proposal Mesir terkait gencatan senjata setelah pertemuan Kabinet Keamanan Israel  pada larut malam. Hamas segera mengikuti,  dan menyatakan akan menghormati kesepakatan itu.

Kantor berita MENA yang dikelola Pemerintah Mesir melaporkan,  gencatan senjata akan berlaku pada pukul dua pagi, kira-kira tiga jam setelah pengumuman.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu menegaskan,  Kabinet Keamanan Israel dengan suara bulat menyetujui proposal tersebut setelah mendapat rekomendasi dari kepala staf militer dan pejabat tinggi pertahanan lainnya.

Pernyataan itu membanggakan sebagai 'pencapaian signifikan dalam operasi tersebut, di mana beberapa di antaranya belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk ancaman terselubung ke Hamas.

"Para pemimpin politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan akan menentukan masa depan kampanye (pertempuran)," kata pernyataan itu.

Taher Nounou, seorang pejabat Hamas, membenarkan kesepakatan itu. "Perlawanan Palestina akan berkomitmen untuk kesepakatan ini selama pendudukan dilakukan," katanya.

Baca Juga: Biden Bernafsu Kirim Rudal ke Israel: Dilawan Partainya di Parlemen AS

Perjanjian tersebut akan menutup babak pertempuran terberat antara musuh bebuyutan sejak perang 50 hari pada 2014, dan sekali lagi tidak ada pemenang yang jelas.

Israel menimbulkan kerusakan parah di pihak Hamas,  tetapi tidak dapat mencegah tembakan roket yang telah mengganggu kehidupan jutaan orang Israel sendiri selama lebih satu dekade. 

Pertempuran itu dimulai pada Senin, 10 Mei 2021 malam, ketika militan Hamas di Gaza menembakkan puluhan unit roket jarak jauh ke arah Yerusalem setelah bentrokan berhari-hari antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, sebuah yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci dan Yahudi sebagai Temple Mount.  

Taktik polisi yang kejam di kompleks itu,  dan ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi,  telah mengobarkan ketegangan.

Israel pun membalas lewat ratusan serangan udara selama operasi tersebut, menargetkan apa yang dikatakan sebagai infrastruktur militer Hamas, termasuk jaringan terowongan yang luas.  

Baca Juga: Polisi Jerman Grebek Tiga Entitas Hizbullah, Depdagri: Teroris tak Aman di Sini

Hamas dan kelompok militan lainnya yang berada di daerah pemukiman,  menembakkan lebih dari empat ribu roket ke kota-kota Israel, dengan ratusan roket gagal,  dan sebagian besar lainnya berhasil dicegat.   

Hamas dan kelompok militan  Jihad Islam menyatakan, setidaknya 20 pejuang mereka tewas, sementara Israel mengklaim, jumlahnya setidaknya 130.

Sekitar 58 ribu warga Palestina telah meninggalkan rumah, banyak di antara mereka mencari perlindungan di sekolah PBB yang padat selama terjadi amukan wabah virus corona disusul perang rudal tersebut. 

Dua belas orang di Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia lima tahun, seorang gadis berusia 16 tahun,  dan seorang tentara, juga tewas. 

Sejak pertempuran dimulai, infrastruktur Gaza, yang telah melemah akibat blokade selama 14 tahun, memburuk dengan cepat. Persediaan medis, air dan bahan bakar untuk listrik menipis di wilayah itu, di mana Israel dan Mesir memberlakukan blokade setelah Hamas merebut kekuasaan pada 2007. 

Israel menganggap Hamas, kelompok militan Islam yang berupaya menghancurkannya, sebagai kelompok teroris,  dan pemerintahan Hamas tidak diakui secara internasional. 

Baca Juga: AS Ragu-ragu Tekan Israel, Dubes Iran di PBB Mengamuk

Pengeboman Israel telah merusak lebih dari 50 sekolah di seluruh wilayah, menurut kelompok advokasi Save the Children, menghancurkan setidaknya enam sekolah. Sementara perbaikan selesai, pendidikan akan terganggu untuk hampir 42 ribu  anak. 

Serangan Israel juga telah merusak setidaknya 18 rumah sakit dan klinik serta menghancurkan satu fasilitas kesehatan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hampir setengah dari semua obat esensial telah habis.*** 

 

Sumber: The Associated Press   

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah