Serangan Bom Mobil Kabul: Parlemen 'Ngamuk', Pemerintah Dianggap Gagal!

- 10 Mei 2021, 21:34 WIB
BOM SAYED AL-SHUHADA - Negara dianggap tidak bisa mengamankan rakyatnya menyusul serangan bom mobil mematikan sekolah Sayed Al-Shuhada,  Kabul , Ibu Kota Afghanistan, Sabtu, 8 Mei 2021./FOTO: FREEPIK/PIXABAY/CAPTION & GRAFIS: OKTAVIANUS CORNELIS/
BOM SAYED AL-SHUHADA - Negara dianggap tidak bisa mengamankan rakyatnya menyusul serangan bom mobil mematikan sekolah Sayed Al-Shuhada, Kabul , Ibu Kota Afghanistan, Sabtu, 8 Mei 2021./FOTO: FREEPIK/PIXABAY/CAPTION & GRAFIS: OKTAVIANUS CORNELIS/ /FREEPIK/PIXABAY

Ghani sekali lagi meminta Taliban untuk menanggapi permintaan gencatan senjata,  dan kembali ke meja perundingan. 

Taliban sendiri dalam sebuah pernyataan pada hari yang sama mengumumkan tentang gencatan senjata tiga hari selama Idul Fitri mendatang, menyusul gelombang kekerasan yang datang setelah penarikan pasukan AS dan koalisi asing dari negara itu. 

Menurut pernyataan tersebut,  semua pejuang Taliban telah diperintahkan untuk menghentikan segala jenis operasi ofensif di seluruh negeri dari hari pertama hingga ketiga Idul Fitri. 

Pernyataan itu menambahkan,  pejuang Taliban telah diberitahu bahwa jika mereka diserang 'oleh musuh' selama tiga hari sesuai ketentuan gencata senjata, maka mereka harus melindungi,  dan mempertahankan diri. 

Para pejuang juga telah diminta untuk menghindari upaya apa pun untuk memasuki wilayah di bawah kendali Pemerintah Afghanistan. Mereka juga tidak boleh mengizinkan anggota pasukan Afghanistan untuk memasuki wilayah mereka. Ini terjadi karena kekerasan telah meningkat sejak awal Mei 2021. 

Gencatan senjata ini akan menjadi kali ketiga di Afghanistan setelah yang pertama pada Agustus 2018.

Tapi,  semuanya hanya berlangsung selama tiga hari setiap kali. Ini terjadi ketika Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa mengunjungi Kabul pada Senin untuk bertemu dengan para pejabat Afghanistan.   

Taliban dalam sebuah pernyataan mengumumkan gencatan senjata tiga hari selama Idul Fitri mendatang, menyusul gelombang kekerasan yang datang setelah penarikan pasukan asing dari negara itu. 

Pasukan Uni Eropa Siap Gantikan AS

Para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) pada Senin juga memperdebatkan cara untuk mempertahankan dukungan bagi Pemerintah Afghanistan setelah serangan brutal pada Sabtu. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah