Kadar Garam Tinggi Ancam Nyawa: Awas, Kucing pun Bisa Pemarah!

- 9 Mei 2021, 02:14 WIB
BERLEBIHAN MAKAN GARAM - Jangankan manusia. Hewan semisal kucing pun bisa menjadi pemarah dan berwajah dingin, jika rutin melahap makanaan yang mengandung banyak garam./FOTO 'KUCING PEMARAH'  OLEH PHILIP PENA DARI PIXABAY/
BERLEBIHAN MAKAN GARAM - Jangankan manusia. Hewan semisal kucing pun bisa menjadi pemarah dan berwajah dingin, jika rutin melahap makanaan yang mengandung banyak garam./FOTO 'KUCING PEMARAH' OLEH PHILIP PENA DARI PIXABAY/ /PHILIP PENA DARI PIXABAY

KALBAR TERKINI - Jangan kebanyakan makan garam. Orang yang gemar makanan bergaram memang gampang naik darah. Bos yang dikit-dikit ngamuk dengan mata melotot, atau suka membentak anak buah yang mengajukan kas bon saat 'tanggal tua',  biasanya adalah 'pemakan garam sejati', sehingga jadi langganan dokter spesialis penyakit dalam karena mengidap hipertensi. 

Bahkan makanan di rumah yang minus garam, apalagi jika kadarnya sengaja dikurangi oleh istri,  maka biasanya akan dimarahi oleh sang suami penghobi garam. "Kurang aj...eh, kurang garam,"  bentaknya.

Memang, dikutip Kalbar-Terkini.com dari Live Science, Kamis, 6 Mei 2021, mengonsumsi terlalu banyak garam bakal mengurangi jumlah energi yang seharusnya dapat menghasilkan sel sistem kekebalan tubuh, dan mencegahnya bekerja secara normal, menurut sebuah studi terbaru.

Baca Juga: Ransomware Serang Perusahaan Energi AS: Pelaku Belum Minta Uang Tebusan!

Berlebihan makan garam atau natrium juga dikaitkan dengan banyak masalah yang berbeda di tubuh. Termasuk tekanan darah tinggi,  dan risiko stroke yang lebih tinggi, gagal jantung, osteoporosis, kanker perut, dan penyakit ginjal.

"Tentu,  hal pertama yang Anda pikirkan adalah risiko kardiovaskular," kata penulis penelitian, Markus Kleinewietfeld,  profesor di Universitas Hasselt , Belgia, dalam sebuah pernyataan.  "Banyak penelitian telah menunjukkan,  bahwa garam dapat mempengaruhi sel kekebalan dengan berbagai cara."

Jika garam mengganggu fungsi kekebalan untuk jangka waktu yang lama, hal itu berpotensi mendorong penyakit inflamasi  atau autoimun dalam tubuh. Beberapa tahun yang lalu, sekelompok peneliti di Jerman menemukan bahwa konsentrasi garam yang tinggi di dalam darah,  dapat secara langsung memengaruhi fungsi sekelompok sel sistem kekebalan.

Sel ini  dikenal sebagai monosit, yang merupakan prekursor dari sel,  mirip sel kekebalanPac Manyang disebut fagosit yang mengidentifikasi,  dan melahap patogen dan sel yang terinfeksi atau mati di dalam tubuh.

Baca Juga: Kabul Diserang Jahanam: Puluhan Siswi Tewas, Jenazah Berserakan bersama Buku dan Tas

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x