KALBAR TERKINI - Kerajaan Inggris Raya tegang. Sabtu, 8 Mei 2021 malam waktu setempat, atau Minggu, 9 Mei 2021 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Parlemen Skotlandia bakal menggelar referendum terkait kemerdekaan Suku Skotlandia alias Suku Alba untuk memisahkan diri dari Inggris Raya, gabungan empat kerajaan, Inggris, Wales, Irlandia, dan Skotlandia.
Inilah referendum kedua setelah 2014, yang kala itu terjadi kemenagan tipis: 55 persen suara rakyat Skotlandia menginginkan untuk tetap menjadi bagian dari Inggris Raya, dan 45 persen suara memilih merdeka, sebagaimana kejayaan Kerajaan Skotlandia pada masa lalu, yang belakangan bergabung ketika mendirikan Kerajaan Inggris Raya bersama tiga kerajaan lain besar lain, 313 tahun.
Bahkan, dua partai besar di Skotlandia, Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan Partai Hijau, dipastikan menyatukan suara dalam referendum yang akan digelar di parlemen Skotlandia, Minggu malam WIB.
SNP adalah yang paling keras menyuarakan pemisahan diri dari Kerajaan Inggis raya. Jika Skotlandia merdeka maka ini berarti kekuasaan Kerajaan Inggris Raya, yang didominasi dua suku atau kerajaan besar, Inggris dan Wales, bakal berakhir.
Baca Juga: Kerajaan Zulu Berkecamuk: Para Pangeran Berebut Tahta
Pihak SNP bahkan berjanji untuk menggelar referendum kemerdekaan. Hasilnya dapat menghancurkan Inggris jika Skotlandia merdeka. Penentuan apakah SNP memenangkan suara mayoritas untuk melakukan referendum akan ditentukan esok malam.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Sabtu malam, SNP menyatakan akan berusaha mengadakan pemungutan suara baru terkait pemisahan diri, jika mayoritas pro kemerdekaan dikembalikan ke parlemen dengan 129 suara. Ini akan memicu bentrokan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang berulangkali menolak pemungutan suara semacam itu.
Hasil awal menunjukkan, SNP di jalur untuk masa jabatan keempat berturut-turut setelah memenangkan 40 dari 49 kursi yang sudah diumumkan termasuk di tiga wilayah di Skotlandia sebagai medan tempur utama dalam perjuangan terkait perolehan suara.
Belakangan, terjadi eskalasi peningkatan dukungan bagi partai oposisi pro-serikat ini, yang hasil akhirnya akan sangat dekat lewat pengumuman pada Sabtu malam waktu setempat atau Minggu esok malam.
Baca Juga: Iran Dituduh Dalangi Serangan Roket ke Hanggar AS di Irak