Beberapa anggota parlemen mengatakan, aparat keamanan, khususnya aparat intelijen, telah gagal melindungi masyarakat dari kejadian tersebut.
“Genosida telah terjadi di satu wilayah dalam lima tahun terakhir. Hal seperti ini tidak pernah ada dalam masa lalu dan sejarah Afghanistan, "kata Arif Rahmani, anggota parlemen dari Ghazni.
"Siapapun di parlemen yang mendukung kejahatan ini, maka dia akan menjadi bagian dari pembunuh rakyat Afghanistan," kata Ghulam Husain Naseri, anggota parlemen dari Kabul.
Beberapa anggota parlemen mengklaim, serangan semacam ini ditujukan untuk membunuh warga Afghanistan, dan bukanlah genosida.
Perbedaan antara kata 'pembunuhan' dan 'genosida' itu dipicu ketika Anggota Parlemen Logar Shahpoor Hassanzoi, menuduh bahwa beberapa rekannya yang menyebut serangan itu sebagai genosida dari mata-mata negara lain.
Baca Juga: Mengenal Kota Tarim-Yaman, Kota Seribu Wali dan Peran Besarnya Terhadap Islam di Nusantara
Dituduh Didalangi Iran
Merujuk pada pernyataan genosida maka Hassanzoi berkata: “Ini didukung oleh Iran. Di sini ada agennya sendiri, di Wolesi Jirga."
“Mereka baru saja menguburkan anak-anak mereka karena tindakan kejam teroris. Alih-alih belasungkawa, mereka malah menambah rasa sakit dari keluarga ini," kata Qayum Sajjadi, anggota parlemen dari Ghazni.
Ketua Parlemen Nasional Afghanistan Mir Rahman Rahmani pun menengahi dengan menegaskan bahwa musuh negara ingin mengganggu persatuan di antara masyarakat lewat serangan yang keji tersebut.