Pilot Prancis Adukan Plonco Sadis: Tangannya Diikat, Pesawat Terbang Rendah Menembak

- 9 Mei 2021, 04:09 WIB
PLONCO SADIS -  Sebuah foto yang diperoleh Reuters pada Sabtu, 8 Mei 2021, yang dikatakan diambil pada Maret 2019 di Pangkalan Udara Solenzara, Corsica, Prancis, menunjukkan seorang pria terikat pada target di lapangan tembak yang diidentifikasi pengacara Prancis Frederic Berna sebagai kliennya, seorang pilot tempur Prancis yang mengajukan keluhan karena perpeloncoan./FOTO VIA FREDERIC BERNA/VIA REUTERS/
PLONCO SADIS - Sebuah foto yang diperoleh Reuters pada Sabtu, 8 Mei 2021, yang dikatakan diambil pada Maret 2019 di Pangkalan Udara Solenzara, Corsica, Prancis, menunjukkan seorang pria terikat pada target di lapangan tembak yang diidentifikasi pengacara Prancis Frederic Berna sebagai kliennya, seorang pilot tempur Prancis yang mengajukan keluhan karena perpeloncoan./FOTO VIA FREDERIC BERNA/VIA REUTERS/ /FREDERIC BERNA/VIA REUTERS

TERKINI - Jika perploncoan di Indonesia untuk penerimaan mahasiswa identik dengan  membawa sapu lidi dan rambut wanita dikuncir pita warna-warni mirip badut, maka di  Prancis sangat sadis. Seorang pilot angkatan udara diikat kedua tangannya ke tiang, sementara di atasnya mondar-mandi jet tempur yang melepaskan serentetan tembakan ke sekitar tubuhnya.

Mengerikan. Jika mental tak kuat, maka pasti si pilot  bisa wafat karena serangan jantung atau akibat ketakutan yang membuatnya sudah sangat dekat dengan malaikat pencabut nyawa, dan berulangkali menyebut-nyebut nama ibunya.  

Kelakuan para pilot militer senior ini pun dilaporkan oleh pilot ini ke Reuters lewat pengacaranya, Minggu, 9 Mei 2021.  Pilot militer ini  juga telah mengajukan pengaduan kriminal,  yang menuduh bahwa dirinya menjadi  bagian dari ritual perpeloncoan.

Baca Juga: Kucing Raksasa Bertaring Ditemukan: Bayangkan jika Digendong-gedong ...

"Dia diikat ke target dengan jarak tembak,  sementara pesawat tempur terbang di atas kepala,  menembakkan amunisi," kata  pengacaranya sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Minggu dini hari.

Pengaduan tersebut tidak mengidentifikasi orang yang diduga melakukan perpeloncoan, atau menyebutkan berapa banyak dari orang-orang yang terlibat.

Reuters sendiri tidak dapat secara independen menentukan identitas yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Kolonel Stephane Spet, Juru Bicara Angkatan Udara Prancis menegaskan, penyelidikan internal sudah diperintahkan oleh komando angkatan udara. " Mereka yang bertanggung jawab telah dihukum," tegasnya.

Baca Juga: Ransomware Serang Perusahaan Energi AS: Pelaku Belum Minta Uang Tebusan!

Hukuman yang paling berat adalah pembatasan di barak, lanjut Spet, tanpa menyebut corsicaseberapa banyak personel pilot angkatan udara orang yang sudah menerima hukuman ini atau berapa lama hukuman itu.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x