Masjed menilai, kunjungan tersebut juga akan menjadi lebih efektif terkait pemahaman agama dan kebebasan bagi penganut agama Kristen berkat adanya fakta bahwa bagi masyarakat Irak untuk menikmati kebebasan beragama dan ritual sosial mereka.
Menurut profesor ini, Vatikan di mata Barat dipercaya dapat membangun jembatan antara Kristen dan Muslim di Arab. "Pertemuan antara Paus Francis dan Ayatollah Sistani, adalah kesempatan yang tepat bagi Vatikan untuk menunjukkan kemampuannya dalam hal ini," ujar Masjed.***
Sumber: IRNA