BAGHDAD, KALBAR TERKINI - Rencana kunjungan Paus Francis ke Irak sudah lama ditunggu sekaligus merupakan kunjungan bergengsi. Pemimpin Tahta Suci Vatikan ini dijadwalkan bertemu Ayatollah Ali Sistani, pemimpin Islam yang disegani di Irak.
Dilansir Kalbarterkini.com dari IRNA, Sabtu, 20 Februari 2021, kehadiran Kepala Gereja Roma Katolik ini di Irak diyakini akan melunakkan opini publik dunia terhadap Muslim Syiah. Lewat kunjungan tersebut, posisi Vatikan juga akan terpromosi terkait hubungan baik antara Paus Francis dengan Muslim Syiah serta para tetua mereka.
Baca Juga: Ganti Konstitusi Kashmir, India Dipermalukan PBB di Pertemuan Diplomat Asing
Menurut Dr Mohammad Masjed Jamei, seorang akademisi Irak, kunjungan Paus Francis di negara-negara Arab berlangsung pada 5-8 Maret 2031. Paus sebenarnya sangat ingin mengunjungi Irak pada 2000.
Tapi kunjungan itu tidak diterima karena situasi politik saat itu tidak memungkinkan karena kediktatoran Saddam Hussein.
Baca Juga: Muslim Kashmir Diklaim Rutin Dibunuh Tentara, Pertemuan Diplomat Asing Dicap 'Drama India'
Menurut Jamei, Paus Francis selama di Irak dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan ulama terkemuka Syiah Irak, Ayatollah Sistani. "Kunjungan resmi kepala negara ini untuk menunjukkan hubungan baik antara Pemerintah Vatikan dan Baghdad," katanya.
Beberapa kantor berita memperkirakan, perjalanan Paus Francis akan membuka jalan bagi umat Kristen-Irak untuk memainkan peran yang lebih besar dalam arena politik di negara-negara Arab.
Baca Juga: Unjuk Rasa Menggila di Spanyol, Massa Bakar Toko dan Bank