Nord Stream II Dibayangi Sanksi AS ke Rusia, Jubir Kremlin: 'Pake' Akal Sehatlah!

- 19 Februari 2021, 20:01 WIB
 SANKSI - Rusia menghadapi risiko sanksi susulan dari Amerika Serikat terkait proyek Nord Stream 2. Menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, AS sebaiknya menggunakan akal sehat alias tidak sembangan menjatuhkan sanksi/SERGEI BOBYLYOV/ TASS/
SANKSI - Rusia menghadapi risiko sanksi susulan dari Amerika Serikat terkait proyek Nord Stream 2. Menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, AS sebaiknya menggunakan akal sehat alias tidak sembangan menjatuhkan sanksi/SERGEI BOBYLYOV/ TASS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS/ KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

MOSKOW, KALBAR TERKINI - Ancaman sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia terkait proyek Nord Stream II dianggap sudah keseringan.Jika pun diberlakukan, sanksi tersebut selama ini terbukti tidak efektif alias tidak begitu 'ngefek' bagi Rusia.

Dilansir Kalbarterkini.com dari kantor berita nasional Rusia TASS, Jumat, 19 Februari 2021, komentar tersebut datang dari Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam menanggapi pernyataan dari Pemerintahan Presiden Joe Biden bahwa laporan tentang sanksi tambahan terkait Nord Stream II, bakal diserahkan ke Kongres AS. 

Memanasnya hubungan AS dan Rusia terkait proyek Nord Stream II ini terpicu lewat pemberitaan Bloomberg pada Jumat ini. Menurut Bloomberg, AS kemungkinan akan menunda pemberian sanksi kepada entitas Jerman mana pun untuk saat ini, terkait proyek Nord Stream II dari Rusia.  

Mengutip kesaksian empat sumber yang mengetahui masalah tersebut, penundaan ini dilaporkan karena Pemerintahan Biden berupaya untuk menghentikan proyek tersebut, tanpa menimbulkan permusuhan dengan sekutu dekat Eropa.

Baca Juga: Bangun 43 Pertashop Baru, Pertamina Bidik Wilayah Kalimantan

Laporan penting ke Kongres AS yang dijadwalkan pada Selasa, 16 Februari 2021,  dilaporkan bisa keluar secepatnya pada Jumat ini, dan diharapkan hanya mencantumkan sejumlah kecil entitas.

Nord Stream II telah memicu gesekan hubungan trans-Atlantik selama pemerintahan Presiden Donald Trump. Proyek yang akan mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman sebagai jantung Eropa ini, sudah hampir selesai.

Para pejabat Trump -dalam argumen yang pada dasarnya kini didukung oleh Pemerintahan Biden- mengatakan bahwa proyek itu merusak keamanan Eropa, karena akan lebih mendekatkan rakyat di benua ke Moskow ketimbang AS. 

Rusia Belum Tahu Persis

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x