Konvoi Militernya jadi Bulan-bulanan Bom, Diduga Supaya Amerika Cepat-cepat 'Cabut' dari Irak

- 19 Februari 2021, 18:41 WIB
BULAN-BULANAN - Konvoi pasukan Amerika Serikat selama berbulan-bulan di Irak dilaporkan menjadi bulan-bukan serangan bom pinggir jalan dari penyerang misterius/MEHR NEWS AGENCY (MEHR  MEDIA GROUP)/
BULAN-BULANAN - Konvoi pasukan Amerika Serikat selama berbulan-bulan di Irak dilaporkan menjadi bulan-bukan serangan bom pinggir jalan dari penyerang misterius/MEHR NEWS AGENCY (MEHR MEDIA GROUP)/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

TEHERAN, KALBAR TERKINI - Konvoi logistik peralatan militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan terus menjadi bulan-bulanan serangan bom di sejumlah kota di Irak. Logistik tersebut diperuntukkan untuk pangkalan militer AS di sejumlah wilayah Irak.

Harian Iran, MEHR News Agency (MNA) memberitakan pada Jumat, 19 Februari 2021,insiden terakhir ini terjadi pada Kamis, 18 Februari 2021. Saat itu, konvoi militer AS melewati Kota Nasiriyah, Ibu Kota Provinsi Dhi Qar, Irak selatan.

Baca Juga: Duduki Kota Milik Ukraina, Rusia Empat Kali Langgar Gencatan Senjata

Bahkan, menurut laporan saluran  Saberin News sebagaimana dilansir Kalbarterkini.com dari MNA, bahwa sehari sebelumnya, konvoi logistik militer AS juga menjadi sasaran bom di provinsi lain, yakni Al Diwaniyah, Irak tengah.

"Konvoi ini memasuki Irak terutama dari perbatasan Suriah di barat, atau perbatasan Kuwait di selatan," tulis MNA.

Serangan sebelumnya, dilaporkan terjadi pada Senin, 15 Februari 2021. Masih dilansir MBA dari saluran Saberin News, serangan bom kali ini terjadi di Baghdad, Ibu Kota Irak. Tak dilaporkan rincian jumlah korban maupun kerusakan akibat serangan bom dari pihak penyerang yang tak disebutkan namanya itu.

Baca Juga: Dipimpin Dirkrimum Polda Kalbar, Satu Teroris Berada di Perairan Saat Dibekuk

Konvoi militer pembawa peralatan logistik bagi pasukan AS ini, diserang tiap kali memasuki Irak. Terutama dari arah perbatasan Suriah dan Kuwait. Sasaran bom pinggir jalan terjadi setiap pekan, bahkan setiap hari dalam beberapa bulan terakhir.

Sejumlah pihak 'tertentu' diduga mendalangi serangan-serangan tersebut supaya militer AS segera angkat kaki dari Irak. Menurut harian dari jaringan MEHR Media Group yang berbasis di Teheran, Iran, Parlemen Irak di Baghdad telah menyetujui undang-undang yang mendasari pasukan AS untuk mundur dari negara tersebut.***

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x