Murka Pelanggaran HAM di Kamp Uighur, Biden: Awas, China akan Bayar Mahal

- 17 Februari 2021, 20:35 WIB
HAM - Kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oknum-oknum aparat China di kamp-kamp etnis Muslim Uighur memancing kemarahan dunia termasuk Presiden AS Joe Biden.//PIXABAY//
HAM - Kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oknum-oknum aparat China di kamp-kamp etnis Muslim Uighur memancing kemarahan dunia termasuk Presiden AS Joe Biden.//PIXABAY// /Kalbar Terkini/Oktavianus Cornelis

MILWAUKEE, KALBAR TERKINI -   Pelanggaran hak azasi manusia (HAM) Pemerintah China terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang, memancing reaksi keras Joe Biden. Presiden Amerika Serikat (AS) ini mengklaim, China akan 'membayar' mahal atas perbuatannya.

Pernyataan Kepala Negara Negeri Paman Sam ini mengomentari laporan televisi BBC Inggris pekan lalu, yang menayangkan dugaan kasus perkosaan dan penyiksaan di kamp-kamp interniran etnis Muslim Uighur di wilayah paling selatan Xinjiang.  

Dalam laporannya, BBC mengungkap kesaksian dari para korban yang mengklaim diperkosa oleh sejumlah oknum polisi dan sipir di kamp-kamp tersebut, suatu lokasi yang diklaim China sebagai 'tempat deradikalisasi'.  

Baca Juga: Bikin Militer 'Darah Tinggi', Markas Taliban pun Rata dengan Tanah!

Penayangan ini berujung dengan pncabutan izin penyiaran stasiun televisi Pemerintah Inggris tersebut di seluruh wilayah China oleh otoritas terkait. Namun, Beijing menuduh BBC telah melanggar kode etik dan perilaku penyiaran karena merilis peristiwa yang sebenarnya bohong.

Presiden China Xi Jinping telah menuai kritik global karena menahan minoritas Uighur di kamp-kamp interniran dan pelanggaran HAM lainnya. AS dan sekutunya serta banyak negara lain menyatakan prihatin dan protes terhadap China menyusul penayangan program BBC tersebut. 

Dilansir Kalbarterkini.com dari Channel News Asia, Rabu, 17 Februari 2021, Biden menyatakan bahwa terkait pelanggaran HAM di kamp-kamp tersebut maka akan sangat sulit bagi China untuk bisa menjadi pemimpin dunia.

"China berusaha sangat keras untuk menjadi pemimpin dunia, dan memang mampu untuk itu," tegasnya. 

Baca Juga: Teganya! Afghanistan Masih Berdarah, Pasukan Selandia Baru Ancang-ancang Mundur

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x