DHAKA, KALBAR TERKINI - Rencana Pemerintah Bangladesh memindahkan 3.000-4.000 pengungsi Muslim Rohingnya ke sebuah pulau terpencil di Teluk Benggala diwarnai keluhan dari sejumlah pengungsi.
Mereka menuding pemerintah negara penampung ini melakukannya secara paksa.
Pemindahan ini dijadwalkan dilakukan selama dua hari dimulai sejak Senin, 15 Februari 2021. Dilansir Kalbarterkini.com dari Reuters, Minggu, 14 Februari 2021, dua pejabat menyatakan,relokasi tersebut akan tetap dilakukan walaupun badai dan banjir diprediksi bakal melanda Bhasan Char.
Baca Juga: Partai Terlarang Eksekusi Tentara, Menhan Turki: Ditembak di Kepala dan Bahu
Dhaka sejak Desember 2020 sudah merelokasi sekitar 7.000 pengungsi ke Pulau Bhasan Char dari kamp-kamp perbatasan di negara tetangga Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.
Lebih dari satu juta pengungsi tinggal di gubuk bobrok yang bertengger di lereng bukit yang hancur di kawasan tersebut.
"Para pengungsi Rohingya akan dipindahkan ke Bhasan Char dengan kapal pada hari Senin dan Selasa," kata Komodor Angkatan Laut Bnagladesh, Rashed Sattar.
Baca Juga: Aktivis Cantik Ditangkap, Dituduh Provokasi Petani India
Pemerintah Bangladesh menyatakan, relokasi tersebut bersifat sukarela walaupun masih ada saja beberapa pengungsi dari kelompok pertama yang dipindahkan, menyatakan bahwa relokasi itu dipaksakan.