Rusia Berusaha Eksis Paska Soviet, Vladimir Putin: Ada yang Sirik...

- 14 Februari 2021, 16:52 WIB
 SIRIK - Pemimpin Rusia Vladimir Putin mengaku tak sedikit pihak yang sirik atas kebangkitan Rusia. Hal ini dikemukakan dalam pertemuannya dengan jajaran pemimpin redaksi di Istana Kremlin, Moskow, Minggu, 14 Februari 2021./MIKHAIL KLIMENTYEV/TASS/
SIRIK - Pemimpin Rusia Vladimir Putin mengaku tak sedikit pihak yang sirik atas kebangkitan Rusia. Hal ini dikemukakan dalam pertemuannya dengan jajaran pemimpin redaksi di Istana Kremlin, Moskow, Minggu, 14 Februari 2021./MIKHAIL KLIMENTYEV/TASS/ /

MOSKOW, KALBAR TERKINI -  Wajah Vladimir Putin muram. Tatapannya kosong. Bibir tipisnya minus senyum. Beginilah raut wajah Presiden Rusia ini ketika curhat di hadapan jajaran pemimpin redaksi dari berbagai media yang ngepos di Istana Kremlin, Moskow, Ibu Kota Rusia, Minggu, 14 Februari 2021.

Dalam pertemuan khusus dengan para petinggi media ini, Putin  mengaku sangat jengkel, kesal, marah. Kabarnya, campur aduklah! Masalahnya, tak sedikit pihak yang sirik.

Usai menghela nafas panjang berulangkali, Putin mengeluh tentang perlakuan sejumlah negara yang membuatnya jadi bingung sendiri. Padahal, semua yang dilakukan Rusia semata-mata demi kepentingan dan kedaulatan bamngsa dan negaranya.

"Kebijakan untuk menghalangi Rusia, sudah semakin intensif. Ketika negara kami tumbuh lebih kuat, begitu   kami mulai stabil untuk bangkit kembali, ada saja yang berusaha mencegah," keluhnya sebagaimana dilansir Kalbarterkini.com dari kantor berita nasional Rusia TASS, Minggu pagi yang juga disiarkan saluran TV Rossiya-24.

Putin yakin, musuhnya semakin kesal atas keberhasilan Rusia. "Kami memiliki banyak prestasi. Dan, ini mulai mengganggu mereka," kata pemimpin Rusia itu ketika tentang sikap dari lawan dan musuh potensial Rusia.

Menurut Putin, Rusia selama ini berjuang supaya eksis paska bubarnya Uni Soviet pada 1991. Toh, kerja keras Rusia ini terusik dengan berbagai intrik dari pihak Barat yang disebutnya ambisius dan haus kekuasaan untuk melawannya. 

Para penguasa dari negara-negara yang sirik kepadanya, berusaha melakukan berbagai cara supaya Rusia tak berdaya.  "Pengaruh kami, pasca-Soviet, telah tumbuh apa adanya, Kami berusaha untuk lepas dari semua kesulitan...Ini menyebabkan kekhawatiran (di antara kekuatan Barat). Dan, di sinilah mereka akan mencoba menarik kita kembali. Musuh Rusia adalah orang-orang yang ambisius dan haus kekuasaan untuk mencapai tujuan mereka," lanjut pemimpin Rusia itu. 

"Sejak awal, lawan atau musuh potensial kami, adalah orang-orang yang sangat ambisius, haus kekuasaan. Tidak ada yang baru tentang itu. Mereka terlalu berambisi, terlalu mengeluarkan banyak energi, terlalu bersemangat untuk mendapatkan banyak uang demi merebut kekuasaan. Dan, semuanya, dieksploitasi secara aktif," tandasnya.*** 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah