Tanyakan Cuti Tanpa Gaji, Lufthansa Justru Pecat 103 Pramugarinya

- 13 Februari 2021, 22:15 WIB
MAIN PECAT: Maskapai Penerbangan Jerman Luthfansa memecat 103 pramugari asal India yang menanyakan nasib mereka jika menerima opsi cuti dua tahun tanpa gaji./PIXABAY
MAIN PECAT: Maskapai Penerbangan Jerman Luthfansa memecat 103 pramugari asal India yang menanyakan nasib mereka jika menerima opsi cuti dua tahun tanpa gaji./PIXABAY /

 

NEWS DELHI, KALBAR TERKINI - Sebanyak 103 pramugari asal India menggugat Lufthansa karena merasa dipecat secara sepihak. Gugatan ke maskapai penerbangan Jerman ini diajukan lewat Pengadilan Industri berdasarkan Undang-undang Perselisihan Industrial India.

Dikutip Kalbarterkini.com dari India Times, Sabtu, 13 Februari 2021,  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini berawal ketika ke-103 pramugari diberi opsi cuti dua tahun tanpa gaji oleh pihak manajemen perusahaan. Mereka pun menanyakan jaminan dari pihak Lufthansa terkait kemungkinan bisa bekerja kembali jika menerima opsi tersebut.

Tapi tanpa memberi jawaban,  esok harinya pertanyaan ini langsung dijawab dengan surat PHK resmi tanpa pemberitahuan sebelumnya. India Times tidak merinci kapan terjadinya PHK. Hanya disebutkan, beberapa pramugari ini sudah bekerja di Luthfansa selama hampir 15 tahun dan sebagian besar lainnya terikat kontrak jangka panjang.

PHK tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang juga mengimbas ke semua sektor di India dalam setahun terakhir ini. Sektor penerbangan, perhotelan, dan pariwisata di India yang paling terpukul. Pasalnya, sebagian besar warga India berhenti bepergian karena takut tertular virus korona.

Semua karena Pandemi

Seorang juru bicara Lufthansa menegaskan, langkah tersebut tak lain sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan  pihak maskapai merugi. Itu sebabnya  tidak ada pilihan selain merestrukturisasi maskapai. Di antaranya, tidak memperpanjang kontrak kerja jangka tetap dari kalangan pramugari yang berbasis di News Delhi.

Maskapai tersebut mengklaim 'membakar' ratusan euro setiap bulan sehingga pihaknya harus  segera melakukan langkah-langkah terbaik untuk mengamankan masa depan Lufthansa.

"Kami telah menghabiskan setiap opsi yang memungkinkan, bahkan telah mencapai kesepakatan dengan Serikat Pekerja India. Kami selalu berkonsultasi secara ketat, dan akan menghindari pemutusan hubungan kerja wajib bagi staf kabin kami," tegas juru bicara itu.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x