'Ngemplang' Bayar Utang, Iran Ancam Tuntut Korsel ke Pengadilan Internasional

24 Februari 2021, 21:00 WIB
TANKER KORSEL - Diduga sebagai buntut dari lamanya Korsel membayar utang pembelian minyaknya ke Iran, sebuah kapal tanker Korsel ini ditangkap oleh Iran di Selat Hormuz, Januari 2021./REUTERS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

TEHERAN, KALBAR TERKINI -  Sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) ke Iran membuat perekonomiannya kelimpungan. Apalagi negara-negara sekutu AS solider dan aji mumpung. Korea Selatan (Korsel) misalnya, enggan membayar utang sehingga Iran mengancam menuntutnya ke pengadilan internasional.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari IRNA, Rabu, 24 Februari 2021, Gubernur Bank Sentral Iran Abdolnasser Hemmati menyatakan, Korsel harus segera membayar satu miliar dolar AS dari tunggakan ke pihaknya. 

Baca Juga: Korupsi Dana Reboisasi Rp 1,3 Miliar, Kejaksaan Kapuas Hulu Tuntut Tiga Terdakwa 20 Tahun Penjara

Kepada para wartawan di Baghdad, Ibu Kota Iran, menguraikan tentang perjanjian antara Iran dan Korsel terkait transfer aset Iran di mana Korsel telah menyerukan negosiasi. "Jika Korea Selatan tidak membayar hutang Iran, Iran akan memulai proses hukum internasional,"  tegasnya. 

Menurut Hemmati, pembicaraan ekstensif terkait masakah tersebut sebenarnya sudah dilakukan dengan Korsel, Oman, Jepang, dan Irak. Dari hasil pembicaraan, negara-negara ini menyatakan akan membayar, tapi Iran meminta pembayaran segera dilakukan, terutama dari pihak Korsel. 

Sebelumnya, dalam wawancara dengan Bloomberg pada Januari 2021, Hemmati menyatakan, pejabat Korsel berjanji untuk melepaskan aset Iran, tetapi tidak mengambil langkah praktis untuk segera membayar tunggakan ke Iran karena sanksi AS.

Baca Juga: Empat Staf Pembantu PBB Tewas Ditembak, Unicef: Bawa Pelaku ke Pengadilan!

Pihak Korsel, seagaimana dilansir Anadolu Agency, 5 Januari 2021, telah membekukan lebih dari sembilan miliar dolar AS dana Iran di bawah sanksi AS atas program nuklir Teheran. Dari total jumlah ini, sekitar tiga 3 triliun won atau 2,7 miliar dolar AS, disimpan oleh Bank Mellat Iran Cabang Seoul yang telah dipegang oleh Bank Korea.

Sementara sekitar tujuh miliar dolar AS uang minyak Iran telah dibekukan oleh Bank Industri Korea dan Bank Woori, menurut Yonhap.

Ketegangan antara Teheran dan Seoul telah meningkat setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran menyita sebuah kapal tanker minyak berbendera Korsel di Teluk Persia pada Januari 2021 karena dugaan pelanggaran hukum lingkungan maritim.

Kapal yang membawa 7.200 ton etanol sedang menuju ke Kosel dari pelabuhan Al-Jubail, Arab Saudi, ketika dicegat oleh pasukan Iran. Menyusul langkah tersebut, sebuah unit anti-pembajakan Korsel telah memulai operasi di dekat Selat Hormuz.

Baca Juga: Empat Staf Pembantu PBB Tewas Ditembak, Unicef: Bawa Pelaku ke Pengadilan!

“Unit Cheonghae tiba di perairan dekat Selat Hormuz pada hari sebelumnya. Itu menjalankan misi untuk memastikan keselamatan warga negara kita, ”kata juru bicara Pemerintah Korsel, Boo Seung-chan pada jumpa pers.

Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha menyatakan,, Korsel telah melakukan upaya diplomatik dengan Iran terkait penyelesaikan masalah tersebut dan mengamankan pembebasan kapal dan awaknya.

"Kami telah mencoba mencari tahu apa yang terjadi melalui Kedutaan Besar Iran di Korea Selatan, dan Kedutaan Besar Korea Selatan di Iran, dan terus berupaya untuk mengatasi situasi ini," katanya.***

 

Sumber: IRNA & Anadolu Agency

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler