Depresi: Ciri-ciri,Penyebab, Pencegahan, Dan Cara Mengatasinya, Atasi Segera Agar Tidak Mengancam Jiwa

2 Desember 2021, 20:01 WIB
Face Expressions Illustrations Emotions Feelings /rawpixel.com

KALBAR TERKINI - Depresi adalah gangguan mental dengan risiko lebih berbahaya dari yang terlihat. Ketahui ciri-ciri, penyebab dan cara mengatasinya.

Setiap orang pasti pernah merasa sedih dan down, tetapi depresi merupakan kondisi yang lebih serius.

Dilansir kalbarterkini.com dari berbagai referensi. Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan individu merasa sedih dan kehilangan minat dalam jangka panjang.

Depresi juga disebut depresi mayor atau klinis yang memengaruhi perasaan, pikiran, perilaku serta memicu berbagai masalah emosional dan fisik.

Baca Juga: Kanye West Beberkan Masalah Kesehatan Mental, Temperamen, dan Pernikahan di Video Thanksgiving Prayer

Ketika seseorang mengalami depresi, ia akan sulit untuk menjalani kehidupan normal.

Berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari tidur, makan, mandi, ataupun bekerja akan terasa sukar.

World Health Organization menyatakan sekitar 5% orang dewasa menderita depresi, dan wanita lebih berisiko. Tak sekadar kesedihan, depresi bahkan dapat memicu bunuh diri.

Apabila Anda sedang merasa sedih dan sulit untuk menjalani hidup, simak penjelasan mengenai depresi selengkapnya di bawah ini agar bisa teratasi sedini mungkin!

Baca Juga: 15 Manfaat Buah Pinang Untuk Kesehatan Dan Kecantikan, Efektif Untuk Organ Intim

Ciri-ciri Depresi

Penting untuk Anda mengenali ciri-ciri depresi sedari dini agar bisa mendapatkan penanganan secepat mungkin.

Apabila Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini selama dua minggu sepanjang hari, Anda mungkin telah menderita depresi:

  • Merasa sedih dan cemas
  • Kekosongan atau keputusasaan secara terus-menerus
  • Mudah marah atau frustrasi bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun
  • Perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
  • Kehilangan minat atau kesenangan dalam melakukan hobi dan aktivitas
  • Gangguan tidur, termasuk insomnia ataupun tidur berlebihan
  • Kelelahan dan kekurangan energi
  • Berpikir, berbicara, atau bergerak lebih lambat
  • Kegelisahan dan sulit untuk duduk diam
  • Sulit untuk berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan
  • Perubahan nafsu makan dan berat badan (bisa menurun ataupun meningkat)
  • Sering memikirkan mengenai kematian atau bunuh diri
  • Masalah pada fisik, seperti sakit kepala, punggung, kram, atau masalah pencernaan tanpa penyebab yang jelas dan tidak dapat diredakan melalui pengobatan

Baca Juga: 6 Manfaat Diet Buah Untuk Kesehatan Tubuh, di Antaranya Melancarkan Pencernaan dan Menjaga Mata Tetap Awas

Penyebab Depresi

Depresi dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Dilansir dari Healthline dan Mayo Clinic, berikut adalah penyebab umum terjadinya depresi:

1. Genetik dan Riwayat Keluarga.

Faktor genetik memainkan peran penting dalam terjadinya depresi berat.

Kemungkinan seseorang mengalami depresi akan meningkat tiga kali jika memiliki keluarga atau kerabat dekat yang juga menderita depresi atau gangguan mood lainnya.

2. Gangguan Kimia di Otak.

Neurotransmitter adalah senyawa kimia di otak yang secara alami berperan dalam depresi.

Penelitian menunjukkan perubahan fungsi dan efek neurotransmitter dapat memengaruhi sirkuit saraf yang terlibat untuk mengatur suasana hati.

Inilah yang menyebabkannya memegang peran penting dalam depresi dan pengobatannya.

Baca Juga: WFMH Kampanyekan Kesehatan Mental di Dunia yang Tidak Setara pada 10 Oktober 2021 tahun ini

3. Hormon.

Keseimbangan hormon yang berubah bisa memicu terjadinya depresi.

Perubahan hormon ini dapat terjadi saat hamil, pasca melahirkan, perimenopause, menopause, atau sejumlah kondisi lainnya.

4. Struktur otak.

Jika lobus frontal otak kurang aktif, kemungkinan ada risiko yang lebih besar untuk mengalami depresi.

Namun, sampai saat ini, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan mekanisme hubungan gangguan struktur otak dengan kejadian depresi.

Baca Juga: 20% dari 250 juta Jiwa Populasi di Indonesia Berpotensi Alami Gangguan Jiwa, Berikut Sejarah Hari Kesehatan

5. Kejadian trauma masa lalu.

Trauma adalah kondisi di mana individu memberikan respons emosional terhadap kejadian buruk.

Beberapa peristiwa seperti kecelakaan, bencana alam, kekerasan fisik, ataupun kekerasan seksual dapat memengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap rasa ketakutan dan stres tersebut.

6. Kondisi Medis.

Berbagai masalah ataupun penyakit tertentu bisa menyebabkan terjadinya depresi, terutama penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan gangguan kualitas hidup.

Penyakit tersebut meliputi parkinson, stroke, serangan jantung, dan kanker.

Baca Juga: 11 Manfaat Makan Durian Bagi Kesehatan, Bagus Untuk Anemia Dan Bisa Mengatasi Depresi

7. Penggunaan Zat.

Penyalahgunaan zat ataupun alkohol berisiko menyebabkan terjadinya depresi pada individu.
Nyeri.

Individu yang mengalami rasa sakit atau nyeri yang kronis secara signifikan berisiko terkena depresi.

Contoh, mereka yang sering mengalami sakit kepala berulang, nyeri punggung belakang, dan kondisi lain yang menimbulkan nyeri berkepanjangan.

8. Cara Mengatasi Depresi

Pengobatan depresi tergantung dengan gejala yang dirasakan. Umumnya, depresi dapat diobati dengan obat ataupun terapi.

Namun, apabila gejala depresi yang dirasakan berat, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit hingga gejala membaik.

Baca Juga: 15 Manfaat Ketumbar Untuk Kesehatan Tubuh, Cara Membuat Teh Ketumbar yang Benar

Berikut adalah beberapa cara mengobati depresi:

1. Obat-obatan
Dokter atau psikiater mungkin meresepkan obat antidepresan untuk meredakan gejala.

Banyak jenis antidepresan yang tersedia, mulai dari antidepresan atipikal, trisiklik, serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), dan sebagainya.

Jika ingin mengonsumsinya, diskusikan terlebih dahulu efek samping utama dengan dokter atau apoteker.

2. Psikoterapi
Psikoterapi adalah salah satu metode pengobatan yang terbukti ampuh untuk mengatasi gejala depresi ataupun gangguan kejiwaan lainnya.

Psikoterapi atau terapi bicara ini memberikan kemampuan kepada penderita untuk mengatasi perasaan negatif.

Ada berbagai jenis, yakni terapi perilaku kognitif (CBT), terapi perilaku dialektika (DBT), dan terapi psikodinamika.

Baca Juga: 13 Manfaat Brotowali Untuk Kesehatan, Tanaman Herbal Mujarab yang Pahit Rasanya, Manis Khasiatnya

3. Terapi Lainnya
Selain terapi di atas, ada alternatif terapi yang bisa Anda coba pula, yakni terapi cahaya dan terapi kejut listrik atau electroconvulsive therapy (ECT).

4. Perawatan di Rumah Sakit
Apabila gejala depresi sudah sangat parah, maka diperlukan rawat inap di rumah sakit.

Perawatan ini dilakukan jika penderita tidak dapat merawat diri sendiri dengan baik atau saat penderita sudah berniat melukai diri sendiri dan orang lain.

Rawat inap di rumah sakit dilakukan hingga suasana hati lebih tenang dan membaik.

Baca Juga: 11 Manfaat Lidah Buaya Untuk Kesehatan Dan Kecantikan, Solusi Komplit Dengan Tanaman Herbal Terjangkau

Pencegahan Depresi

Agar tidak mengalami depresi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan Anda untuk mencegahnya, antara lain:

Temukan cara yang efektif untuk meng-handle stres. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki perbedaan dalam menghadapi stres, baik karena pekerjaan maupun penyebab lainnya.

Olahraga secara rutin, karena aktivitas fisik ini dapat memperbaiki mood dan memberikan efek calming pada sistem otak.

Menjaga pola hidup yang baik dan pastikan istirahat dengan cukup.

Temukan teman atau keluarga untuk tempat curhat yang nyaman dan dipercaya jika sedang merasa kesulitan atau menghadapi masa yang berat.

Jangan ragu dan malu untuk mendapatkan pertolongan ahli jika sudah merasa mengalami depresi.

Baca Juga: 15 Manfaat Daun Binahong Untuk Kesehatan, Mengatasi Berbagai Penyakit Secara Alami, Belum Banyak yang Tahu

Kapan Harus ke Dokter?

Segera buat janji temu dengan dokter, psikolog, atau psikiater apabila sudah merasa gejala depresi yang telah disebutkan di atas.

Terlebih lagi, jika gejala tersebut sudah menyebabkan masalah nyata dalam aktivitas sehari-hari, seperti hubungan sosial, pekerjaan, sekolah, dan sebagainya.

Jika enggan untuk mencari pengobatan, cobalah untuk bicarakan terlebih dahulu dengan teman atau orang yang Anda percayai dan cintai. Namun, apabila tetap merasa tertekan, segera lakukan pemeriksaan ke profesional.***

Editor: Maya Atika

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler