Sentimen Anti-Muslim Merebak di Barat, Erdogan: Seperti Sel Kanker

- 25 Mei 2021, 21:10 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan./PHOTO: GERD ALTMANN FROM PIXABAY/
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan./PHOTO: GERD ALTMANN FROM PIXABAY/ /PIXABAY

Tren meningkatnya Islamophobia, rasisme dan xenophobia telah meresahkan masyarakat Turki yang tinggal di negara-negara Barat, khususnya di Eropa. Jerman, misalnya, telah mencatat kejahatan Islamofobia secara terpisah sejak 2017.

Pada 2018, terdapat 910 insiden, termasuk 48 serangan terhadap masjid, sedikit lebih rendah dibandingkan pada 2017,  dengan 1.095 kejahatan.  

Pada 2019, sekitar 871 serangan menargetkan komunitas Muslim di Jerman, sedangkan data 2020 belum diumumkan. 

Setiap hari sepanjang tahun 2019, sebuah masjid, lembaga Islam, atau perwakilan agama di Jerman menjadi sasaran serangan anti-Muslim. Lebih dari 90 persen di antaranya dikaitkan dengan kejahatan bermotif politik oleh sayap kanan.  

Jerman adalah rumah bagi 81 juta orang dan populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Dari hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, setidaknya tiga juta adalah keturunan Turki. 

Baca Juga: Otoritas Palestina Dimaki 'Anjing': Saatnya Merangkul Hamas!

"Islamofobia disamarkan sebagai sekularisme di Prancis,"  kata seorang pemimpin oposisi Prancis dalam kritik terhadap pemerintah yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron, yang baru-baru ini mendapat kecaman karena kebijakan terhadap Muslim Prancis,  dan baru saja mengesahkan RUU anti-Hijab.

Dengan dalih Islamisasi di negara tempat mereka tinggal, teroris rasis beralih dari serangan terhadap masjid menjadi pembunuhan massal. Anders Behring Breivik, yang membantai 77 orang pada Juli 2011 di Norwegia, dipandang sebagai inspirasi untuk lebih banyak serangan berikutnya.  

Empat tahun kemudian, Anton Lundin Pettersson, yang memiliki pandangan serupa dengan Breivik, membunuh empat siswa berlatar belakang imigran di Swedia.

Pada 2016, 10 orang tewas di Munich,  Jerman, dalam aksi terorisme rasis lainnya.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah