KALBAR TERKINI - Kapal selam KRI Nanggala 402 milik Pemerintah Indonesia cq TNI Angkatan Laut merupakan kapal selam konvensional non-nuklir yang paling lama digunakan di dunia. Dibuat di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman pada 1977 kemudiandigunakan sejak 1981, kapal berkecepatan jelajah 21,5 knot ini sudah berusia 45 tahun.
KRI Nanggala-402 sendiri diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600- 700 meter dari permukaan laut, saat melakukan gladi resik latihan penembakan terpedo di perairan utara Provinsi Bali, Rabu, 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WIB.
Dirangkum Kalbar-Terkini.com dari Aspi Strategist. 7 Maret 2016, dan CBC, 28 Juli 2020, kapal selam TNI AL ini merupakan kelas menengah dengan sistem propulsi konvensional (non-nuklir). Di kelasnya, inilah kapal selam paling tua yang masih dioperasikan.
Padahal, kelas nuklir saja sudah 'dipensiunkan' sebelum mencapai usia 'sekaliber' KRI Nanggala-402. Menurut James Goldrick dari RAN's Sea Power Center yang juga asisten profesor di UNSW Canberra dan Akademi Pertahanan Australian Defence Force Academy, empat kapal selam serang bertenaga nuklir (SSN) kelas Los Angeles milik Angkatan Laut AS dinonaktifkan pada 2017 setelah 36 tahun bertugas.
Kapal Selam Kelas Los Angeles, dikutip dari Wikipedia, adalah kelas kapal selam serangan cepat bertenaga nuklir. Kelas ini juga disebut sebagai Kelas 688, dari nomor lambung kapal pertama USS Los Angeles.
Kelas ini merupakan penyusun divisi kapal selam serang AS selama hampir setengah abad, sebelum berangsur-angsur mengacu dengan Kelas Seawolf dan Virginia. Per 2018, sebanyak 35 kapal masih aktif dari 62 kapal, sisanya dipensiunkan.
Terdapat tiga versi Kelas Los Angeles. Versi pertama atau Flight I, versi kedua atau Flight II yang dilengkapi dengan peluncur vertikal untuk misilTomahawk, dan versi terakhir. Versi ini, juga disebut kelas 688i, dengan perubahan sistem sirip dari menara komando ke bagian depan dan revisi reduktor bunyi.
Kapal dari kelas ini memiliki reputasi sebagai kapal selam yang senyap, berkecepatan tinggi hingga lebih dari 33 knot, dan berteknologi komputer maju pada masanya, namun sangat besar dan lamban untuk bermanuver.