DUBAI, KALBAR TERKINI - Sistem pertahanan Iran termasuk di bidang cyber ternyata masih lemah. Terbukti, lokasi fasilitas nuklirnya di Kota Natanz, Iran tengah, sudah tiga kali bermasalah. Terakhir, jaringan listrik di lokasi ini yang dikendalikan lewat internet mendadak rusak, Minggu, 11 April 2021.
Insiden itu menunjukkan lemahnya Iran dalam menjaga objek vitalnya. Seharusnya, fasilitas nuklir sangat strategis di kota buah ini, dilengkapi dengan pengamanan superketat alias maksimum. Termasuk sistem cyber-nya. Pasalnya, sudah tiga kali terjadi insiden di lokasi itu.
Insiden ini diprediksi oleh berbagai kalangan pengamat militer sebagai hasil sabotase dari pihak atau negara tertentu yang selama ini menjadi musuh Iran.
Hanya saja, Iran sejauh ini hanya menyebut insiden itu sebagai 'sabotase teroris nukir'.
Baca Juga: Mabuk, Junta Bantai 82 Warga: Mayat Dibakar, Makanan Penduduk Dirampok!
Baca Juga: Muslim Sunni Ambon Mulai Puasa 1 Ramadan 1442 H
Baca Juga: Gantikan Tentara, PBB Larang Produksi Robot Pembunuh Berintelijen Buatan?
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press (AP), Minggu, sabotase lewat jaringan internet tersebut, diprediksi semakin meningkatkan ketegangan regional menyusul alotnya negoisasi antara kekuatan dunia dan Teheran terkait kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping.
Ali Akbar Salehi, Kepala Badan Energi Atom Iran, tidak langsung menyalahkan siapa pun atas insiden tersebut. Sementara banyak media di Israel menyebutkan, insiden ini tak lain akibat serangan dunia maya. Akibatnya, fasilitas nuklir Iran di Natanz, yang notabene merupakan rumah untuk sentrifugal sensitif, telah menjadi gelap dan rusak.