Iran akhirnya membangun kembali fasilitas itu, jauh di dalam gunung terdekat.
Israel, musuh bebuyutan regional Iran, dicurigai sebagai pelaku serangan itu, dan juga melancarkan serangan lainnya, ketika kekuatan dunia terus bernegosiasi dengan Teheran di Wina mengenai kesepakatan nuklirnya.
Iran juga menyalahkan Israel atas pembunuhan seorang ilmuwan yang memulai program nuklir militer negara itu, beberapa dekade sebelumnya.
Kan, penyiar di Channel 12 TV mengatakan, Israel kemungkinan berada di balik serangan itu karena dikaitkan dengan dugaan yang sama atas Israel sebagai dalang serangan virus Stuxnet, satu dekade lalu.
Menurut Channel 12 TV mengutip para ahli, kemungkinan Iran akan menutup seluruh bagian fasilitas.
Tidak ada laporan yang berdasarkan sumber atau penjelasan tentang bagaimana berita dari media ini sampai pada kesimpulan seperti itu.
“Sulit bagi saya untuk percaya bahwa ini kebetulan,” kata Yoel Guzansky, seorang senior di Institut Studi Keamanan Nasional Tel Aviv, tentang pemadaman listrik pada Minggu.
"Jika seseorang bukan secara kebetulan, dan itu bagus melakukannya, maka dia mencoba mengirim pesan lewat serangan itu, bahwa 'kami dapat membatasi kemajuan Iran'.
Serangan ini diduga pula untuk mengirimkan pesan bahwa situs nuklir paling sensitif Iran ternyata dapat ditembus.
Israel belum mengklaim tudingan sebagai pelaku tersebut, karena Israel sendiri tidak pernah membicarakan tentang operasi yang dilakukan oleh badan intelijen Mossad atau unit militer khusus.