Bom Makassar: Serangan 'Lone Wolf' Tulen atau Katibah Nusantara?

- 28 Maret 2021, 16:25 WIB
SRIGALA TUNGGAL - Pasukan gerombolan teror ISIS ini juga melibatkan orang-orang Indonesia yang termakan ideologi sesat mereka. Saat ISIS tercerai berai di Suriah dan Irak, para anggotanya pun 'pulkam' , dengan alasan 'tertipu'. Mereka notabene sudah memiliki ilmu tempur yang lumayan, kemudian kerap beraksi secara tunggal. Istilahnya, Lone Wolf ./FOTO: FUTUREUAE.COM/
SRIGALA TUNGGAL - Pasukan gerombolan teror ISIS ini juga melibatkan orang-orang Indonesia yang termakan ideologi sesat mereka. Saat ISIS tercerai berai di Suriah dan Irak, para anggotanya pun 'pulkam' , dengan alasan 'tertipu'. Mereka notabene sudah memiliki ilmu tempur yang lumayan, kemudian kerap beraksi secara tunggal. Istilahnya, Lone Wolf ./FOTO: FUTUREUAE.COM/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Perkiraan resmi dari badan intelijen swasta ini, jumlah mereka antara 1.200-1.800. Meskipun sulit untuk memperkirakan secara tepat berapa banyak anggota dari Asia Tenggara yang bergabung dengan gerombolan teror ini, namun Straits Times melaporkan , sekitar 392 orang Indonesia diyakini berjuang untuk ISIS di Suriah.

Orang Malaysia juga telah terlihat di video ISIS, tetapi mereka diyakini merupakan orang kedua yang berbeda dengan dari Indonesia. 

Namun, tidak semua orang Asia Tenggara yang bepergian ke wilayah yang dikuasai ISIS adalah anggota. Diperkirakan, sekitar 45 persen dari jumlah ini adalah perempuan dan anak-anak, yang ikut berperang bersama suami.

Perkiraan ini juga mencakup jumah dari mereka yang pergi berperang bersama kelompok pemberontak lainnya, termasuk Jabhat-al-Nusra. 

Katibah Nusantara-nya ISIS

Sejak Juli 2014, ISIS menggunakan media sosial, propaganda, dan video perekrutan, yang dirilis oleh sayap medianya, Al-Hayat Media Center, untuk membujuk orang Indonesia, Filipina, dan Malaysia untuk bepergian, dan bergabung dengan grup tersebut.  

Jumlah anggota asing dari Indonesia  dan penutur bahasa Melayu di ISS, cukup untuk membentuk unit tempurnya sendiri di Suriah, yang dikenal sebagai Katibah Nusantara.

Diresmikan pada September 2014 melalui serangkaian baiat (sumpah setia), Katibah Nusantara secara aktif merekrut anggota dari wilayah Nusantara, bahkan menyediakan platform sosial bagi rekrutan yang ingin menetap dan terhubung dengan anggota ISIS lainnya, serta tutorial untuk pelatihan logistik dan taktis.

Masih dari The Diplomat, jajak pendapat publik yang pernah dilakukan oleh Pew Research Center mengungkapkan, dukungan terhadap ISIS sulit ditemukan di Indonesia: 79 persen memiliki pandangan yang tidak menyenangkan tentang grup ini,  dibandingkan dengan hanya empat persen yang memandangnya secara baik.  

Hampir 50 orang Indonesia telah kembali ke negaranya, dengan alasan kecewa terhadap kelompok ekstremis tersebut. Tambahan 200 orang, 60 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak, telah dideportasi dari perbatasan Turki sebelum mencapai tujuan mereka di Suriah atau Irak.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah