Bom Makassar: Serangan 'Lone Wolf' Tulen atau Katibah Nusantara?

- 28 Maret 2021, 16:25 WIB
SRIGALA TUNGGAL - Pasukan gerombolan teror ISIS ini juga melibatkan orang-orang Indonesia yang termakan ideologi sesat mereka. Saat ISIS tercerai berai di Suriah dan Irak, para anggotanya pun 'pulkam' , dengan alasan 'tertipu'. Mereka notabene sudah memiliki ilmu tempur yang lumayan, kemudian kerap beraksi secara tunggal. Istilahnya, Lone Wolf ./FOTO: FUTUREUAE.COM/
SRIGALA TUNGGAL - Pasukan gerombolan teror ISIS ini juga melibatkan orang-orang Indonesia yang termakan ideologi sesat mereka. Saat ISIS tercerai berai di Suriah dan Irak, para anggotanya pun 'pulkam' , dengan alasan 'tertipu'. Mereka notabene sudah memiliki ilmu tempur yang lumayan, kemudian kerap beraksi secara tunggal. Istilahnya, Lone Wolf ./FOTO: FUTUREUAE.COM/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Senada itu, Zachary M Abuza, profesor di National War College di Washington, AS, spesialis masalah keamanan Asia Tenggara, menyatakan bahwa ISIS dengan senang hati bertanggung jawab atas serangan teroris di negara lain. 

Tapi diyakininya, fokus kelompok itu ke Asia Tenggara mulai berkurang saat menghadapi tekanan militer dari AS dan sekutunya di Irak dan Suriah. “Asia Tenggara tidak pernah menjadi prioritas bagi ISIS,” katanya. 

Filipina selatan, rumah bagi populasi Muslim yang cukup besar -di negara mayoritas beragama Katolik- telah lama menjadi basis bagi ekstremis Islam. Termasuk militan dari Indonesia, Malaysia, dan negara lain, yang telah berlindung di sana atau berlatih di kamp-kamp di hutan terpencil. 

Indonesia dan Filipina sendiri memiliki hampir 25 ribu pulau, dan berbagi perbatasan laut yang sedikit dijaga aparat terkait. Itu sebabnya militan dapat dengan mudah melakukan perjalanan dengan perahu antara Filipina bagian selatan dan Indonesia bagian timur, tanpa harus melalui pemeriksaan imigrasi. 

Sejak awal 2000-an, AS telah menempatkan penasihat militer di Filipina selatan untuk membantu perang melawan Abu Sayyaf dan ekstremis Islam lainnya. Menurut Richard Javad Heydarian,  profesor ilmu politik di De La Salle University di Manila, Presiden Filipina Rodrigo Duterte berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengatasi krisis di pulau asalnya, Mindanao, dan  dia mungkin membutuhkan bantuan lebih lanjut dari Washington. 

“Sebagai presiden pertama dari Mindanao, ekspektasi publik terus tinggi,” kata Heydarian. "Kontraterorisme kemungkinan akan mendominasi agendanya dalam jangka pendek hingga menengah, dan ini kemungkinan akan mendorongnya untuk meminta bantuan dari sekutu yang telah teruji, seperti Amerika." 

Berdasarkan pantauan sebagaimana pula dilansir dari media Pemerintah Filipina, Phillipine News Agency, sejak awal 2021, terjadi peningkatan operasi Angkatan Bersenjata Filipina terhadap milisi-milisi teroris Islam radikal, antara lain ISIS, serta milisi radikal Komunis-Mao, yakni tentara Rakyat Baru (New People Army/NPA).

Hampir setiap hari terjadi kontak senjata antara gerombolan ini dengan militer Filipina, sehingga diduga tak sedikit di antara mereka yang mencari wilayah aman, yakni di Indonesia.  Perjalanan laut ke Indonesia ini mengarah ke Kota Manado, Ibu Kota Sulawesi Utara, dan bisa dilanjutkan dengan menaiki bus-bus penumpang antarprovinsi dari Terminal Malalayang, kemudian menyusuri jalur darat Trans-Sulawesi, ke empat provinsi lain di Pulau Sulawesi: Sulteng, Sultra, Sulbar, dan Sulsel.  

Sementara itu, The Diplomat edisi 15 Maret 2017 menulis, ISIS telah kehilangan wilayah di pangkalannya, Irak utara dan Suriah timur. Itu sebabnya muncul kekhawatiran baru tentang kembalinya para anggotanya ke negara masing-masing, yang mengalami peningkatan di Asia Tenggara terutama Indonesia.  

Pada Desember 2015, Grup Soufan, konsultan keamanan dan intelijen internasional swasta, memperkirakan bahwa sekitar 900 anggota ISIS dari Asia Tenggara -yang didominasi orang Indonesia- telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dalam pertempuran.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah