Bom Makassar: Serangan 'Lone Wolf' Tulen atau Katibah Nusantara?

- 28 Maret 2021, 16:25 WIB
SRIGALA TUNGGAL - Pasukan gerombolan teror ISIS ini juga melibatkan orang-orang Indonesia yang termakan ideologi sesat mereka. Saat ISIS tercerai berai di Suriah dan Irak, para anggotanya pun 'pulkam' , dengan alasan 'tertipu'. Mereka notabene sudah memiliki ilmu tempur yang lumayan, kemudian kerap beraksi secara tunggal. Istilahnya, Lone Wolf ./FOTO: FUTUREUAE.COM/
SRIGALA TUNGGAL - Pasukan gerombolan teror ISIS ini juga melibatkan orang-orang Indonesia yang termakan ideologi sesat mereka. Saat ISIS tercerai berai di Suriah dan Irak, para anggotanya pun 'pulkam' , dengan alasan 'tertipu'. Mereka notabene sudah memiliki ilmu tempur yang lumayan, kemudian kerap beraksi secara tunggal. Istilahnya, Lone Wolf ./FOTO: FUTUREUAE.COM/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Aktor Tunggal

Lone Wolf sendiri berarti aktor tunggal: seseorang yang mempersiapkan, dan melakukan tindakan kekerasan secara sendirian di luar struktur komando apa pun,  dan tanpa bantuan material dari kelompok mana pun. Mereka dipengaruhi atau dimotivasi oleh ideologi dan kepercayaan kelompok eksternal, dan dapat bertindak sendiri untuk mendukung kelompok tersebut.  

Dalam arti, 'serigala sendirian' adalah hewan atau orang yang umumnya hidup atau menghabiskan waktu sendirian, bukan dengan kelompok. Dilansir dari Wikipedia, para pengamat mencatat, serangan serigala tunggal adalah jenis serangan teroris yang relatif jarang. 

Kendati begitu, serangan tunggal  telah mengalami peningkatan, dan terkadangsulit untuk menyebut apakah pelaku adalah aktor tunggal atau aktor yang telah menerima bantuan dari luar. Kesan serangan tunggal kerap disengaja karena sudah diatur secara hati-hati dari luar. 

Aksi terakhir di Gereja Katedral Makassar, bisa saja terkait erat dengan 20 terduga teroris, yang sudah diseret ke Jakarta pada  6 Januari 2021. Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyatakan kepada pers, mereka adalah bagian dari ratusan jemaah yang telah dibaiat oleh ISIS sejak 2015  di Pondok Pesantren Ar Ridho, pimpinan Basri di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.   

Selain melakukan kajian tertutup yang berpusat di Villa Mutiara, lokasi ke-20 tersangka disergap, Merdisyam juga menyatakan bahwa gerombolan  ini juga berlatih menembak,  dan naik gunung untuk melatih ketahanan fisik sejak Oktober 2020. 

Kelompok ini juga terlibat dalam pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina. Ini terungkap lewat peran Andi Baso, terduga pelaku pengeboman gereja Oukomene di Kota Samarinda pada 2017.   

Peran Kunci dari Suriah

Sekitar 500 orang Indonesia telah mencoba melakukan perjalanan ke Suriah, dan bergabung dengan ISIS, tetapi sebagian besar ditahan sebelum sampai di sana dan dikirim kembali ke Indonesia.  Namun sebagaimana dikutip dari The New York Times, 26 Mei 2017, beberapa orang Indonesia, yang berhasil bergabung dengan ISIS,  telah memainkan peran kunci di Suriah dalam mengkoordinasikan kegiatan di Filipina dan Indonesia.  

Menurut Sidney Jones, peneliti terorisme di Asia Tenggara, yang juga penasihat senior International Crisis Group (ICG), para pemimpin asal Indonesia dari tiga kelompok Negara Islam Suriah (ISIS), bersaing satu sama lain untuk mendapatkan sumber daya guna mengatur serangan. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah