KALBAR TERKINI - ISIS kembali menebar teror, kali ini di Mesir. Mereka mengeksekusi mati Nabil Habashy (62), yang sedang membantu membangun sebuah gereja Koptik di kawasan al-Abtal, Sinai Utara.
Eksekusi mati Habashy diumumkan oleh ISIS lewat sebuah video online, Minggu, 18 April 2021. Dalam video tampak korban berjongkok menghadap ke kamera. Di belakangnya berdiri tiga pria berjenggot memegang senapan dengan wajah yang sengaja dikaburkan.
Belakangan, dikutip Kalbar-Terkini.com dari Egypt Independent, Senin, 19 April 2021, Kementrian Dalam Negeri Mesir menyatakan, dua anggota gerombolan pembunuh dan pemerkosa ini berhasil diburu oleh Badan Keamanan Nasional Mesir kemudian tertembak mati ketika akan ditangkap.
Para anggota gerombolan lainnya berhasil kabur.
Baca Juga: Mumi Ramses II dan Nefertari akhirnya Dipajang di Museum Mesir
Baca Juga: Joseph Paul Zhang, Diburu Mabes Polri Ini Fakta Keberadaannya dari Ditjen Imigrasi
Baca Juga: Sejarah 19 April, Perang Revoluasi Kemerdekaan Amerika Serikat Dimulai
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan, Senin, pihak Badan Keamanan Nasional langsung melakukan perburuan begitu menerima informasi tentang keberadaan sekelompok teroris itu.
Informasi menyatakan, para penjahat berjenggot ini juga merencanakan serangan mematikan kepada warga Koptik, properti, tempat ibadah mereka, pos angkatan bersenjata, dan polisi Mesir.
Dari pemantauan di daerah tersebut terungkap, kawanan penjahat ini awalnya bergerak dengan mobil pickup Nissan putih.
Operasi keamanan pun diperkuat untuk mengepung gerombolan ini.
Begitu merasakan kehadiran aparat, kawanan berjanggut ini langsung menembaki aparat keamanan, dan langsung berbalas. Tembakan berhasil membunuh para penjahat ini. Bahkan, sabuk peledak yang dikenakan seseorang teroris meledak.
Pasukan menyita tiga pucuk senjata otomatis, sabuk peledak, granat, dan beberapa peluru otomatis.
Dua dari teroris yang terbunuh diidentifikasi sebagai pemimpin mereka yang selama ini dicari, Mohamed Ziada Salem Ziada. Nama aslinya Ammar. Dia mengambil alih persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan banyak serangan teroris di Sinai Utara, dan juga bertanggung jawab memberikan dukungan logistik kepada elemen-elemen teroris lainnya.
Teroris kedua yang dibunuh adalah Youssef Ibrahim Salim alia Abu Mohamed, yang terlibat dalam banyak operasi teroris, dan membantu Ziada dalam memberikan dukungan logistik.
Anggota sel teroris yang beruntung selamat dan masih dikejar adalah Jihad Atallah Salama Odeh, Ahmed Kamal Mohamed Shehata, dan Khaled Mohamed Salim Hussein.
Korban ditembak mati enam bulan setelah diculik di kota Bir al-Abed di Sinai Utara. Anggota ISIS menculik Habashy pada November 2020 saat dia berjalan di jalan di kota.
Kondisi Habashy tetap tidak diketahui sampai video eksekusinya diposting.***
Sumber: Egypt Independent