Gelar Sosialisasi Empat Pilar Unik, Maria Goreti Ingatkan Aspek Modeling Membumikan Pancasila ke Orang Muda

16 April 2021, 13:17 WIB
Senator Maria Goreti asal Kalbar, foto bersama usai Sosialisasi Empat Pilar yang terasa unik, karena berlangsung di rumah warga. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

SANGGAU, KALBAR TERKINI - Sosialisasi Empat Pilar, yang diadakan oleh Senator Maria Goreti kali ini terasa unik.

Keunikan ini adalah saat seorang warga Desa Binjai, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, menyediakan rumahnya yang cukup luas untuk kegiatan tersebut.

Hadir dalam kegiatan ini adalah kelompok masyarakat yang terdiri atas orang tua dan anak-anak mereka, tokoh masyarakat di Desa Binjai dan sekitarnya.

Baca Juga: Komentari Terornya, Taliban: Sesuai Pedoman Agama!

Baca Juga: Berdosanya Taliban Gelar 'Ramadhan Berdarah': Gertak AS Mundur dari AfghanistanBaca Juga: Bajak Laut Merajalela di Perairan Indonesia, Taiwan Berlakukan 'Seafarer Act'

Maria Goreti, dalam paparannya mengatakan bahwa Kabupaten Sanggau sebagai daerah perbatasan perlu terus memfilter diri terhadap pengaruh luar yang tidak sesuai dengan kebudayaan, kebiasaan, tradisi yang sudah lama dihidupi oleh pendahulu bangsa.

“Nilai-nilai Pancasila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan dalam kebersamaan, hidup bersama dari keputusan berhikmat, dan akhirnya menuju tujuan dari kepenuhan hidup manusia adalah kesejahteraan sosial dan kebaikan bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut Maria Goreti mengatakan, tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk terus menanamkan, memelihara, terus membatinkan, dan akhirnya menjadi nilai hidup yang orang muda lakukan sebagai perwujudan dalam hidup sehari-hari.

Baca Juga: Jeff Smith Ditangkap Kasus Narkoba, Nama Aqilah Aisyah Ikut Diseret Netizen

Baca Juga: Sejarah 16 April, Tragedi Virginia Tech Amerika 2007 Tewaskan 33 Orang

Pentingnya Keteladanan

“Pembatinan nilai-nilai Pancasila kepada orang muda akan efektif kalau ada aspek modeling yang dapat mereka lihat, rasakan, pahami, dan lakukan. Intinya orang muda perlu keteladanan,” kata senator yang sedang memasuki periode keempat untuk provinsi Kalbar ini.

Konsep modeling sendiri, tutur Maria, berasal dari bahasa inggris yang berarti mencontoh, meniru, memperagakan, atau meneladani. Orang muda memerlukan keteladanan dari lingkungan, dan para orang tua.

Konsep modeling diperkenalkan oleh seorang psikolog asal Kanada yang bernama Albert Bandura.

“Orang muda perlu contoh dari orang tuanya bagaimana mensharingkan pengalaman imannya kepada anak-anaknya,” papar Maria.

Baca Juga: Canon ImageFORMULA DR-S150 dan R40, Pemindai Dokumen Berproduksi dan Kecepatan Tinggi

Baca Juga: Bahas Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Bersama TPID, Bupati Karol Jamin Stok Tersedia

Mereka juga perlu contoh bagaimana orang tua dan lingkungannnya memperlakukan sesamanya terutama mereka yang perlu uluran tangan.

Orang muda perlu teladan bagimana orang tuanya membangun hubungan dengan masyarakat sekitar, orang muda juga perlu menyaksikan bagaimana perbedaan pendapat, aspirasi dalam keluarga dihidupi dalam diskusi yang hangat, saling menghargai dan saling mengormati.

“Orang muda juga perlu teladan bagaimana orang tua dan masyarakat terlibat dalam persoalan sosial, memperhatikan saudara-saudara yang lain untuk semakin memperhatikan, semakin terlibat dalam kegiatan bersama di lingkungan, dan semakin menjadi berkat/kabaikan bagi orang lain,” lanjut Senator, yang juga sebagai anggota Badan Sosialisasi MPR RI ini.

Maria Goreti mengutip pernyataan tokoh besar dari Afrika Selatan Nelson Mandela, bahwa pendidikan adalah alat atau yang luar biasa mampu untuk mengubah dunia.

Baca Juga: CEO Dorna Sports Sebut Balapan MotoGP di Mandalika International Circuit akan jadi yang Paling Ikonik

Baca Juga: Hormati Muslim Indonesia, Raja Salman Kirim 15 Ton Kurma Istimewa dan Paket Sembako

Oleh karena  itu, ia meminta orang muda untuk terus belajar tiada henti dan kelak orang muda ini dianggil untuk mengubah Kaliamntan Barat yang maju, tingkat kesejahteraan juga meningkat, dan pada akhirnya  juga mengubah Indonesia menjadi negara maju, adil, dan sejahtera.

"Waktu pembukaan acara kita tadi, kita menyanyikan Indonesia Raya, berikrar untuk membangun Indonesia, itu bukan sekadar tekad. Tetapi, kita Bersama-sama dipanggil untuk terlibat membangun Indonesia, mengubah dunia. ***

Editor : Mulyanto Elsa

Sumber : TIM MEDIA MARIA GORETI

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler