TAIPEI, KALBAR TERKINI - Pemerintah Taiwan mengingatkan seluruh armada kapal swastanya untuk mewaspadai serangan bajak laut jika melintas di Selat Singapura, dekat perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Indonesia. Jika akan berlayar ke wilayah itu, pelaut berhak menolak untuk bertugas.
Pantauan Kalbar-Terkini.com belum lama berselang, bajak laut yang kerap beraksi di perairan wilayah Laut China Selatan ini, sebagian besar dari Indonesia, tepatnya dari pesisir selatan Sumatera.
Mereka beraksi di sekitar perairan yang diklaim Tiongkok tersebut, karena merupakan jalur internasional untuk perlintasan kapal niaga dari berbagai penjuru dunia.
Bahkan, dari penangkapan yang berulangkali dilakukan oleh jajaran Komando Pangkatan Angkatatan Laut (Lanal) Batam, terungkap bahwa bajak-bajak laut ini juga melibatkan warga dari sejumlah wilayah Indonesia di Selat Malaka dan di kepulauan wilayah Indonesia, dekat Selat Singapura.
Baca Juga: Sah, Taiwan Wajib Biayai Perjalanan TKI 832 Dolar AS
Walaupun di Tarempa, Ibu Kota Anambas di Pulau Siantan, berdiri Pos TNI Angkatan Laut (Posal) jajaran Lanal Tarempa, keberadaan kapal bajak laut berikut perompaknya, kerap tak terlacak.
Saat Selat Malaka hingga Selat Singapura dijaga ketat oleh patroli laut oleh otoritas terkait, kawanan ini bisa menyaru sebagai warga Tarempa. Mereka cenderung aman untuk menginap di losmen atau bersantai di rumah makan serta warung kopi, yang bertebaran di sekitar Pelabuhan Tarempa.