Bahaya, Penguasaan Teknologi Persenjataan Teroris Filipina kian Canggih

- 10 April 2021, 09:14 WIB
KAUM  MILENIAL KOMUNIS - Kehadiran kaum milenial dalam kelompok NPA yang banyak dari kalangan mahasiswa menjadikan gerakan Komunis Mao di Filipina unggul dalam merakit senjata dan alat peledak./FOTO: TWITTER A BETTER WORLD IS POSSIBLE!/
KAUM MILENIAL KOMUNIS - Kehadiran kaum milenial dalam kelompok NPA yang banyak dari kalangan mahasiswa menjadikan gerakan Komunis Mao di Filipina unggul dalam merakit senjata dan alat peledak./FOTO: TWITTER A BETTER WORLD IS POSSIBLE!/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

LEGAZPI, KALBAR TERKINI -  Penguasaan pembuatan senjata api maupun bahan peledak dari kelompok teroris komunis Filipina kian membahayakan sehingga berdampak ke Indonesia, tetangga  terdekatnya. Selain persenjataan, Tentara Rakyat baru (New People Army/NPA) ini terindikasi memproduksi granat anti-personel dan bom canggih.

Kehadiran  peledak-peledak  ini ditengarai telah menandai  penguasaan teknologi persenjataan dari kelompok berhaluan Komunis  Tiongkok, Maois. Penguasaan teknologi perang mereka,  diprediksi  lebih maju ketimbang kelompok-kelompok radikal Islam dari sayap ISIS dan al-Qaeda.

Karena tujuan gerombolan-gerombolan ini tak lain adalah untuk mengacaukan  lewat aksi teror, diyakini tak tertutup kemungkinan kelompok-kelompok ini sudah dan sedang menjalin kerjasama dengan 'kameradnya' di Indonesia, apa pun latar belakang ideologinya.

Dari catatan Kalbar-Terkini.com, jajaran Polri berulangkali mengungkap penyelundupan senjata dari Filipina ke kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), sayap ISIS di Poso, Sulawesi tengah, dan Kelompok kriminal Bersenjata di Papua.

Pada 28 Mei 2015 malam misalnya, W alias F alias U alias Iron, ditangkap jajaran Polda Sulut di Kompleks Taman Kesatuan Bangsa, di kawasna jantung Kota Manado, Ibu Kota Sulut. W ternyata mempasok persenjataan berikut logistik untuk jaringan MIT lewat komandannya, Abu Wardah alias Santoso, yang belakangan  tewas diterjang peluru aparat.

Baca Juga: Pernah Dipolisikan Tim Kepresidenan, Berikut Profil Jurnalis Najwa Shihab

Baca Juga: Junta Culik Wanita Cantik, hanya Tuhan yang Tahu Nasibnya!

Baca Juga: Teroris 'Sukses' Permalukan Indonesia: AS Berlakukan 'Securty Alert'!

Terungkap,  Santoso selama ini mendapatkan pasokan tersebut dari Filipina lewat Manado yang dibawa dengan mobil melewati jalan Trans Sulawesi. Pesanan terakhir  bernilai total  Rp 130 juta.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x