Bahaya, Penguasaan Teknologi Persenjataan Teroris Filipina kian Canggih

- 10 April 2021, 09:14 WIB
KAUM  MILENIAL KOMUNIS - Kehadiran kaum milenial dalam kelompok NPA yang banyak dari kalangan mahasiswa menjadikan gerakan Komunis Mao di Filipina unggul dalam merakit senjata dan alat peledak./FOTO: TWITTER A BETTER WORLD IS POSSIBLE!/
KAUM MILENIAL KOMUNIS - Kehadiran kaum milenial dalam kelompok NPA yang banyak dari kalangan mahasiswa menjadikan gerakan Komunis Mao di Filipina unggul dalam merakit senjata dan alat peledak./FOTO: TWITTER A BETTER WORLD IS POSSIBLE!/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

"Sebanyak 33 unit ranjau ini masing-masing berbobot tujuh hingga 10 kilogram,  sementara 20 lainnya masing-masing berbobot empat hingga lima kilogram,"  lanjut Belleza.

Temuan ini pun mengagetkan Mayor Jenderal Henry Robinson Jr, Komandan  Satgas Gabungan Bicolandia. Robinson sangat mengutuk pihak NPA atas produksi dan penggunaan ranjau anti-personel berkelanjutan yang merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan domestik.

Menurut Robinson, selain Hukum Humaniter Internasional, penggunaan ranjau anti-personil juga melanggar Undang-undang Republik  9851, atau Undang-undang Filipina tentang Kejahatan terhadap Hukum Humaniter Internasional, Genosida, dan Kejahatan lain terhadap Kemanusiaan. UU ini juga melarang penggunaan senjata, proyektil. dan material, dan metode peperangan yang dapat menyebabkan cedera berlebihan atau penderitaan yang tidak perlu.

Robinson juga mengecam sepak terjang kelompok teroris komunis ini karena memeras uang, bahkan dari orang miskin, untuk mendanai produksi bahan peledak yang membahayakan nyawa pasukan pemerintah dan warga sipil yang tidak bersalah. 

“Tindakan ini murni kejahatan,  dan kami berterima kasih kepada penduduk lokal,  yang karena kebencian mereka terhadap pelanggaran hukum CTG,  telah bekerja sama dengan kami dalam kampanye untuk memburu teroris ini. Alih-alih menyerah pada ancaman dari kelompok ini, penduduk telah melaporkannya kepada kami atau polisi, sehingga mendahului tindakan CTG yang melanggar hukum dan berbahaya, ” tegas Robinson. 

Sementara itu, Kolonel Jaime Abawag Jr, Komandan Brigade Infantri 902 menyatakan, penyitaan bahan peledak menyelamatkan nyawa banyak orang.

"Saya berterima kasih kepada warga Del Carmen yang melaporkan kehadiran CTG,  yang mencegah teroris komunis melancarkan serangan teror seperti yang mereka lakukan di Ligao City, Albay,  pekan lalu,” ujarnya. 

Pada Sabtu,  3 April 2021, seorang anak di bawah umur, dan seorang pengendara sepeda motor,  menderita luka pecahan peluru setelah anggota CTG meledakkan alat peledak rakitan di Purok 5, Barangay Allang. 

Sejak Juli 2020, pasukan pemerintah telah menyita ratusan bahan peledak di Masbate, Sorsogon, Camarines Sur, dan Camarines Norte. 

Huwag n'yong isyarat mapabilang sa mga biktima ng inyong terorismo dan inyong mga mahal sa buhay. Kapag nagbalik-loob na kayo sa pamahalaan ngayon, hindi mga bombang nakakasira ng buhay di ari-arian ang hahawakan ninyo kundi ang kamay ng inyong mga mahal sa buhay," tegas Mayjen Robinson Jr dalam bahasa Tagalog. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x