ByteDance, yang berkantor pusat di Beijing, China, mengatakan beroperasi di 150 negara, dan memiliki lebih dari 60 ribu karyawan.
Pihak administrasi Trump sempat meminta ByteDance diminta untuk menjual piranti TikTok produksi AS ke pembuat perangkat lunak Oracle dan pengecer Walmart.
Belakangan, pemerintahan Presiden Joe Biden yang mulai menjabat pada Januari 2021, menangguhkan itu, dan sementara ini meninjau potensi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan teknologi China.***
Sumber: The Associated Press